Kamis 10 Oct 2013 19:41 WIB

Rhenald Kasali: Indonesia Alami Stagnasi Berinovasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Karta Raharja Ucu
Rhenald Kasali
Foto: Republika/Soemarsono
Rhenald Kasali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dinilai mengalami stagnasi dalam berinovasi. Pakar Ekonomi, Rhenald Kasali berpendapat, kaum berpendidikan di Indonesia terperangkap dengan pola serupa, sehingga tidak tahu dunia luar.

Ketidakmampuan mengetahui dunia luar ini, kata Rhenald, menjadi masalah di Perguruan Tinggi (PT). "PT kita, mengalami masalah besar. Semua, sombong almamaternya. Banyak yang belajar di salah satu PT, kemudian mengajar di sana," ujar Rhenald di Forum Pengembangan Iptek dan Inovasi 2013, Kamis (10/10).

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) ini berkata, sudah menjadi budaya kalau bertemu dengan orang lain, semua sangat membanggakan sekali almamaternya. Mereka, belajar dan bekerja di kampus yang sama. Jadi, tak ada perkawinana antarpemikiran yang berbeda. 

Padahal, katanya, perkawinan pemikiran dari beda keilmuan akan lahir inovasi yang spektakuler. Sebaliknya, kalau terjadi perkawinan sepemikiran, akan mengalami kemunduran karena saling melindungi. "Amerika maju, karena mereka mengawinkan keilmuan dari berbagai pemikiran. Mereka cari yang punya inovasi akhirnya maju," katanya.

Rhenald berkata, kalangan peneliti di Indonesia terbiasa internal. Jadi, mereka melakukan penelitian scientifiknya benar. Namun, masyarakat melihatnya sebagai sesuatu yang ribet. Padahal, pasar sebaliknya menginginkan sesuatu yang bisa langsung aplikasi. "Di kita inses terjadi perkawinan antarsesama pemikiran," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement