REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sejumlah wartawan nyaris bentrok dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banyumas saat hendak meliput pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Tengah 2013 di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Selasa (8/10) malam.
Insiden tersebut terjadi saat wartawan yang datang ke lokasi dihalang-halangi oleh beberapa petugas Satpol PP dengan menutup pintu utama GOR Satria.
Petugas Satpol PP meminta wartawan untuk melewati pintu masuk lain. Tapi, sejumlah pintu masuk telah ditutup dan tidak ada yang jaga. Sehingga wartawan kembali ke pintu utama.
Namun, petugas Satpol PP yang bertugas di tempat itu tetap tidak mau membukakan pintu. Bahkan, sejumlah tamu undangan dan panitia dari KONI Jateng pun dilarang masuk. Adu mulut pun terjadi. "Kami dari KONI, kami panitia. Kenapa tidak boleh masuk?," kata salah seorang pengurus KONI Jateng.
Seorang anggota Satpol PP mengatakan, di dalam GOR Satria sudah penuh sehingga mereka tidak boleh masuk. Mendengar jawaban itu, pengurus KONI Jateng tersebut marah. Karena dia serta beberapa orang lainnya merupakan tamu undangan dan memiliki kartu identitas.
"Kami punya ID card untuk meliput kegiatan ini, kenapa tidak boleh masuk," tambah pewarta foto Antara, Idhad Zakaria.
Mereka pun tetap memaksa masuk dengan cara mendobrak pintu utama yang dijaga Satpol PP. Sementara di dalam GOR Satria, aktivitas wartawan yang hendak meliput pembukaan Porprov XIV Jateng pun terganggu oleh sejumlah penonton. Karena mereka berada di lokasi yang disediakan untuk wartawan.
"Tadi di luar, wartawan tidak boleh masuk, sekarang di sini malah terganggu oleh orang-orang yang tidak pakai ID card. Apa gunanya pakai ID card liputan kalau seperti ini," kata seorang wartawan Radar Banyumas, Aminudin.
Saat dikonfirmasi, Kepala Satpol PP Banyumas Kartiman mengaku kesulitan mengatur orang yang tidak berkepentingan. "Memang sulit mengatur orang banyak," katanya.
Dia pun segera memerintahkan anak buahnya untuk menghalau mereka yang tidak berkepentingan agar meninggalkan lokasi yang disediakan untuk wartawan. Tapi, beberapa orang tetap bertahan di tempat itu sehingga wartawan tetap kesulitan meliput pembukaan Porprov XIV Jateng.