Rabu 09 Oct 2013 10:50 WIB

Awas, Hewan Kurban Berpenyakit Kulit

Rep: Edy Setiyoko/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Sejumlah sapi kurban dijajakan di sebuah SPBU di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (3/10). (Republika/Rakhmawaty la'lang)
Sejumlah sapi kurban dijajakan di sebuah SPBU di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (3/10). (Republika/Rakhmawaty la'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Tim Pengawas dan Pemeriksaan Hewan Kurban Kabupaten Klaten, menemukan kembali hewan ternak --  sapi dan kambing -- menderita scabies atau penyakit kulit.

Temuan ini hasil dari pengawasan dan pemeriksaan di sejumlah pasar hewan menjelang perayaan Hari Raya Idul Kurban.

 Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Klaten,Awik Purwanti, mengungkapkan, penyakit kulit yang diderita hewan ternak tidak berbahaya dan bisa dengan cepat disembuhkan. ''Penyakit ternak yang berbahaya, sejauh ini belum belum temukan,'' ujar dia, Rabu (9/10). 

Awik menyarankan, bagi masyarakat, khususnya yang kaum Muslim yang hendak menunaikan menyembelih hewan kurban, hendaklah berhati-hati jika hendak membeli hewan kurban, baik sapi maupun kambing di pasar.

Karena, menurutnya, jika kurang teliti dalam memilih hewan kurban bisa jadi hewan yang dipilih menderita penyakit kulit. Ini terbukti hasil terjun lapangan Tim Pengawas dan Pemeriksaan Hewan Kurban Kabupaten Klaten.

Tim kembali menemukan beberapa sapi maupun kambing yang menderita penyakit kulit (scabies). Namun, penyakit kulit tersebut bisa segera disembuhkan. Caranya, dengan disemprot obat kulit dan tidak berbahaya. 

 Sapi berpenyakit kulit, salah satunya ditemukan di penampungan hewan ternak milik Siswanto, Desa Karanganom Mudal, Klaten Utara, Kabupaten Klaten. Namun, pemilik sapi sudah  memisahkan sapi yang terkena penyakit kulit.

Ini dilakukan agar tidak menular ke hewan yang lain. Akhirnya, pemilik minta bantuan petugas untuk mengobati hewan berpenyakit kulit tersebut.

Tim, kemudian melanjutkan pemeriksaan ke Pasar Kambing Plembon,  Klaten Utara. Saat menyisir kambing jantan yang diperjual-belikan sebagai hewan kurban, petugas kembali menemukan dua ekor kambing yang menderita penyakit kulit pada telinga. Kambing tersebut juga langsung diobati petugas dengan cara disemprot obat kulit.

Pemeriksaan hewan seperti ini, kata Awik Purwanti, akan terus dilakukan secara kontinyu dengan menerjunkan tim di sejumlah pasar hewan. Ini agar saat pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tidak ada sapi maupun kambing berpenyakit yang dijadikan sebagai hewan kurban. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement