Rabu 09 Oct 2013 03:42 WIB

Puskesmas Bakal Sediakan Layanan Terpadu Geriatri

Dua perempuan lanjut usia. Ilustrasi
Foto: AP
Dua perempuan lanjut usia. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan terpadu getriatri (lansia) akan disediakan Kementerian Kesehatan di Puskesmas menyusul keberhasilan layanan serupa di rumah sakit.

"Layanan terpadu ini juga akan diintegrasikan dengan layanan Posbindu untuk penyakit tidak menular (PTM) dan layanan lain-lain termasuk promotif dan preventif," kata Direktur Bina Kesehatan Jiwa BUK Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Eka Viora, dalam temu media di Jakarta, Selasa. (8/10).

Kemenkes mendorong layanan ini, karena jumlah lansia di Indonesia meningkat terus. Jumlah penduduk lansia di pada 2007 sebanyak 18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi 20,5 juta jiwa pada 2009. Sedangkan pada 2020 orang berusia lanjut diperkirakan mencapai 30,1 juta jiwa dan menjadikan Indonesia di urutan keempat dunia sesudah Cina, India, dan Amerika Serikat.

Salah satu layanan yang akan dikembangkan di puskesmas itu adalah layanan kesehatan jiwa yang sebelumnya tidak tersedia. Berbagai kesiapann dilakukan, termasuk pengenalan awal dari penyakit jiwa dan pengobatannya. Dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, kelompok usia di atas 65 tahun, gangguan mental emosional mencapai 58 persen. Karenanya dibutuhkan layanan kesehatan tersebut.

Layanan terpadu geriatri itu merupakan bagian dari program Puskesmas Santun Lansia yang saat ini sudah tersedia di sekitar 528 puskesmas di 231 kabupaten/kota. Di rumah sakit yang telah memiliki poliklinik geriatri terpadu ada di RSCM Jakarta, RSUP Karyadi Semarang, RSUP Sardjito Yogyakarta, RSUP Sanglah Denpasar, RSHS Bandung, RSUP Wahidin Makassar, RSUD Soetomo Surabaya, dan RSUD Moewardi Solo.

Tim terpadu geriatri itu akan terdiri atas dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, psikiater, perawat gerontik, dietisien (ahli gizi), farmakologi klinik serta pelaksana pelayanan rehabilitasi sederhana yang terdiri atas pekerja sosial dan fisioterapis.

Eka menyebut lima gangguan psikogeriatri yang paling sering ditemukan adalah depresi, demensia (gangguan masalah kognitif dan perilaku), delirium (gangguan kebingungan akut), gangguan cemas dan psikomatik serta insomnia (sulit tidur).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement