Selasa 08 Oct 2013 07:01 WIB

Penderita Gizi Buruk Kota Bekasi Menurun

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: Fernan Rahadi
Gizi buruk (Ilustrasi).
Foto: IST
Gizi buruk (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, mencatat, hingga akhir November 2012 jumlah Bayi di bawah Lima Tahun (Balita) penderita gizi buruk, menurun dari 0,28 persen menjadi 0,19 persen.

"Kami telah melakukan program pencegahan dengan pemberian makanan tambahan (PMT) selama tiga bulan kepada penderita," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Anne Nur Chandrani di Bekasi, Selasa (08/10).

Anne menjelaskan, penyebab balita menderita gizi buruk tidak selalu karena kekurangan makanan bergizi. Bisa juga, lanjutnya, karena sakit, sehingga asupan gizinya bisa berkurang.

Untuk pencegahannya, menurut Anne, selain pemberian PMT, para ibu hamil dan menyusui oleh Dinkes juga nantinya akan diberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi yang cukup dan seimbang.

"Kita juga memberikan vitamin A setiap tiga bulan sekali untuk seluruh balita di Kota Bekasi melalui Posyandu," paparnya.

Ia menargetkan, dengan sejumlah sosialisasi dan tingkat kemampuan ekonomi orangtua yang meningkat, diperkirakan jumlah penderita gizi buruk akan terus menurun hingga 0,14 persen.

"Jumlah pastinya memang belum ada. Jumlah itu hanya perkiraan. Sebab, jumlah yang pasti baru diketahui pada Desember saat melakukan pamantauan Status Gizi (PSG) kepada bayi," kata Anne.

Ia pun memastikan balita Kota Bekasi tidak akan sampai mengalami marasmus atau kurus pada anak. Saat ini, sambungnya, sudah banyak makanan bergizi yang dijual di pasaran dengan harga terjangkau, dengan demikian, orang tua bisa dengan mudah mendapatkannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement