Senin 07 Oct 2013 22:07 WIB

Tol Bocimi Ditarget Kelar 2014

 Proyek pembangunan jalan layang tol. Ilustrasi
Proyek pembangunan jalan layang tol. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI dari Komisi V, Yudi Widiana Adia menargetkan pembangunan jalan tol Bogor, Ciawi, Sukabumi atau Bocimi paling lambat pada awal 2014.

"Kami sudah berkoordinasi dengan perusahaan pemegang proyek yakni MNC Grup dan menyepakati bahwa pembangunan Jalan Tol Bocimi bisa dilaksanakan pada 2014," kata Yudi kepada wartawan, Senin (7/10).

Menurutnya, untuk pembangunan kontruksi sesi pertama dari Ciawi hinggga Lido akan dilakukan pada 2014 dan diharapkan selesai pada 2015, setelah sesi awal dikerjakan diharapkan pembangunan sesi kedua bisa langsung dilanjutkan dari Lido hingga Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

Informasinya pembangunan jalan tol ini akan dilakukan dalam empat sesi dengan panjang sekitar 54,4 km dengan anggaran untuk pembebasan lahan sebesar Rp700 miliyar dan untuk bangunan mencapai Rp5 triliun yang dananya seluruhnya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

Lebih lanjut, diakuinya pembangunan jalan tol ini juga masih terhambat oleh proyek pembebasan lahan bahkan untuk di Sukabumi ini proses pembebasan lahan belum dilakukan.

Terhambatnya pembangunan tersebut karena masih ada warga yang tidak menerima ganti rugi pembebasan lahan padahal harga yanh ditentukan sesuai dengan harga lahan dan bangunan milik warga.

Maka dari itu, karena proyek pembangunan jalan tol ini penting yang salah satunya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi warga harus didukung oleh berbagai pihak.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemda setempat agar turun tangan dalam membantu pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Bocimi," tambahnya.

Yudi mengatakan pihaknya yakin pembangunan jalan tol ini akan dilakukan mulai 2014 karena pihaknya terus memperjuangkan melalui jalur legislatif. Selainn itu dengan keberadaan jalan tol ini bisa mengurai kemacetan jalan raya apalagi saat ini kondisi lalu lintas baik di Bogor dan Sukabumi sudah jenuh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement