Senin 07 Oct 2013 16:47 WIB

Jokowi Inginkan Pembangunan MRT Segera Dimulai

MRT DKI Jakarta (ilustrasi).
Foto: jakarta.go.id
MRT DKI Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar pembangunan mega proyek Mass Rapid Transit (MRT) dimulai secepatnya meskipun akan mengganggu arus lalu lintas.

"Apakah ground breaking MRT tetap akan sesuai jadwal, yaitu pertengahan bulan Oktober, yah tanya saja ke PT MRT. Kalau saya siap saja, mau besok dimulai, saya siap. Perintah saya jelas secepatnya pembangunan MRT dimulai, mau dimulai November kemarin, Oktober ini saya lebih senang," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Senin.

Menurut dia, apapun dampak pembangunan MRT tersebut sebaiknya dibangun dan diselesaikan secepat-cepatnya.

"Belum dibangun saja jalanan di Jakarta sudah macet, itu memang fakta. Kalau ada pembangunan dipastikan mengganggu arus lalu lintas, tetapi memang itulah konsekuensi dari keputusan bangun MRT dan monorel, yang paling penting adalah bagaimana itu mengelola menjadi baik," kata dia.

Ketika disinggung mengenai masih adanya penolakan dari warga, ia menyerahkan sepenuhnya kepada PT MRT untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.

"Itu urusan PT MRT, jangan sedikit-sedikit semuanya diserahkan ke saya, saya gak mau pegang itu semua sekarang. Mereka harus selesaikan sendiri, kalau mereka tidak bisa selesaikan baru saya turun tangan. Kalau dikit-dikit saya keenakan kepala dinas dan PT-nya," kata dia.

Sebelumnya, peletakan batu pertama proyek pembangunan MRT akan dimulai pada pertengahan bulan Oktober di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Selatan.

Pembangunan MRT tahap pertama dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 16 kilometer, dari Lebak Bulus sampai dengan Sisingamangaraja sepanjang 9,8 kilometer dalam bentuk serupa jalan layang dan dari Sisingamangaraja sampai dengan Bundaran HI sepanjang 5,9 kilometer dalam bentuk subway.

Modal dasar untuk pembangunan MRT itu sebesar Rp2,4 triliun. Dana tersebut sebagai dana pendamping yang berasal dari APBD murni dari tahun 2014 hingga 2025.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement