REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA – Pekerja media yang beragama Islam kesulitan untuk melaksanakan shalat lima waktu di tengah liputan Asia Pasifik Economic Cooperation (APEC). Petugas keamanan menutup akses terdekat untuk kembali ke ruangan pers dari mushala yang berada di lantai basement gedung Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC).
Hal ini seperti yang dialami ROL saat melaksanakan shalat zhuhur, Ahad (6/10). Untuk mencapai mushala yang berada di basement, ROL hanya perlu untuk turun satu lantai dari tangga yang berada di persis di depan ruang media. Saat ROL menuruni tangga tersebut untuk menuju mushala, tampak seorang polisi dan TNI yang berjaga di tangga dan di bawah tangga. Namun tak satupun dari mereka yang menginformasikan kepada ROL untuk tidak boleh kembali menaiki tangga usai mengerjakan shalat.
Usai shalat, ROL kembali ke tangga menuju ruang media. Namun di tengah perjalanan, ROL diberhentikan petugas dan diminta untuk menaiki tangga, padahal ROL hanya perlu menaiki lima anak tangga lagi sebelum sampai di lantai G tempat ruang media berada. Sayangnya petugas tersebut tidak memberitahu ROL jalan alternatif untuk sampai ruang media tanpa melalui tangga. Ketika ROL bertanya soal hal tersebut, mereka memberitahu tanpa arahan yang jelas.
Akhirnya ROL mencoba kembali ke ruang media melalui elevator, namun jalan menuju lift pun terkunci. Begitu juga dengan sejumlah pintu keluar lainnya. Jalan satu-satunya hanya keluar dari gedung melalui parkiran menuju pintu masuk gedung BNDCC dan hal tersebut membutuhkan waktu lebih lama. ROL juga harus berpanas-panasan dan kembali memeriksakan ID serta melewati pintu pendeteksi logam.
Wakil Ketua Panitia Nasional APEC 2013 Chairul Tanjung mengatakan, panitia APEC akan memberikan layanan terbaik bagi para pekerja media yang ikut meliput APEC. CT mengatakan, jumlah wartawan peliput baik dari dalam negeri maupun luar negeri berjumlah 3.157 orang.
Sebanyak 700 komputer dengan spesifikasi tinggi dan jaringan internet berkecepatan super disiapkan panitia untuk keperluan wartawan peliput dan delegasi di ruang media. Panitia juga menyediakan 178 shuttle bus untuk menjamin mobilitas wartawan.