REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Beberapa wisatawan yang berkunjung ke Malioboro masih mengeluhkan bau pesing di beberapa titik di sepanjang pusat wisata Yogyakarta tersebut. Bahkan bau pesing juga sering tercium di depan Gedung Agung Yogyakarta yang notabene istana presiden, tepatnya di seputaran monumen batik titik nol Yogyakarta.
Tri Ratu (28), seorang pengunjung Malioboro mengeluhkan bau pesing di seputaran Monumen Batik tersebut. "Baunya pesing banget, jadi nggak betah berlama-lama," ujarnya, Ahad (6/10).
Hal senada juga dikeluhkan pengunjung lainnya. Joko (33) juga mengeluhkan bau pesing di pojok Pasar Beringharjo. Menurutnya, bau pesing itu sangat menganggu, bercampur dengan bau kotoran kuda.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Syarief Teguh tidak menampik adanya bau pesing di beberapa titik di sepanjang Malioboro. Diakuinya, pihaknya secara rutin telah menerjunkan tim untuk penyemprotan jalan dan titik-titik krusial di sepanjang pusat wisata Yogyakarta tersebut.
"Namun seringkali bau pesing masih saja tercium," ujarnya.
Menurutnya, anggaran penyemprotan jalan yang dimilikinya dari APBD setempat hanya untuk 100 kali penyemprotan dalam setahun. Karenanya, pihaknya akan membuat terobosan lain agar Malioboro tak bau pesing.
Salah satunya adalah menyebar pewangi berupa kamper besar di titik-titik yang rawan bau pesing seperti di Monumen Batik, depan Monumen Serangan Oemoem Satu Maret, Pojok Pasar Berngharjo dan Ngejaman Malioboro.
"Setelah disemprot akan kita taburi kamper biar wangi, jadi masyarakat yang akan buang air kecil sembarangan diharapkan mengurungkan niatnya," katanya.
Diakuinya, bau pesing yang sulit hilang di Malioboro dikarenakan perilaku pengunjung yang sembarangan. Menurutnya, bau pesing seringkali terjadi karena pada dini hari banyak masyarakat yang menghabiskan waktunya di sepanjang jalan tersebut terutama di seputaran titik nol kilometer.
Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, Irfan Susilo mengatakan, pihaknya siap membantu UPT Malioboro dalam penyemprotan jalan agar tidak bau pesing.
"Kita hanya memback-up saja, untuk Malioboro semua diurusi oleh UPT," jelasnya.
BLH sendiri kata dia, memiliki cukup armada untuk membantu penyemprotan Malioboro tersebut.