REPUBLIKA.CO.ID, PEKAN BARU--Satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)" pada Sabtu (5/10) siang kembali mendeteksi kemunculan sebanyak 21 titik panas (hotspot) di daratan Sumatra.
Hasil rekaman Satelit NOAA yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan 21 titik panas itu tersebar di lima provinsi terbanyak yakni di Provinsi Bangka Belitung dan Sumatera Selatan masing-masing terdapat tujuh titik panas.
NOAA mendeteksi sebanyak tujuh "hotspot" di Bangka Belitung, tiga diantaranya berada di Kabupaten Bangka Selatan, kemudian di Belitung Timur ada satu, serta sisanya berada di Kabupaten Bangka dan Bangka Barat (masing-masing satu titik panas).
Sementara itu, untuk di Provinsi Sumatera Selatan, titik panas terdeteksi tersebar di empat wilayah kabupaten/kota, terbanyak yakni di Kabupaten Muara Enim (3 titik).
Kemudian di Kabupaten Banyu Asin terdeteksi oleh NOAA dua titik, sementara sisanya yakni di Kabupaten Musi Banyuasin dan Ogan Komelir Ilir (masing-masing satu titik panas).
Kemudian "hotspot" Sumatera juga terdeteksi berada di Provinsi Riau dan Jambi, dimana masing-masing terdapat tiga titik panas. Untuk di Riau titik panas terdeteksi berada di Kabupaten Kampar, Pelalawan dan Kuantan Singingi.
Sementara di Jambi titik panas berada di Kabupaten Sarolangun (dua titik) dan Muaro Jambi sebanyak satu "hotspot".
Terakhir menurut rilis BNPB, NOAA juga mendeteksi satu titik panas di daratan Provinsi Sumatera Utara, tepatnya berada di Kabupaten Padang Lawas.