Jumat 04 Oct 2013 15:11 WIB

Penutupan Dolly Tunggu Dana Kompensasi

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Hazliansyah
Salah satu sudut Gang Dolly, di Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Blogspot.com
Salah satu sudut Gang Dolly, di Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penutupan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya masih menunggu kepastian dana kompensasi dari Pemerintah pusat. Wali Kota, Tri Rismaharini mengklaim seluruh pihak sepakat untuk menutup kawasan porstitusi tersebut.

Risma mengatakan, pihaknya siap menindak Gang Dolly tahun ini. Namun, belum ada kepastian kapan dan berapa jumlah anggaran untuk memulangkan wanita tunasusila (WTS) itu.

"Memang ada sebagian yang menentang, tapi kami akan jalan terus," kata Risma pada Republika, seusai mengikuti Semiloka Pencegahan Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Gedung Grahadi Surabaya, belum lama ini.

Dia menambahkan, pihaknya terus mengkondisikan tempat itu untuk segera ditutup. Meski Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan pada awal 2014, kata dia, Pemerintah Kota Surabaya siap kapan pun.

Terkait dengan masyarakat sekitar yang terkena dampak penutupan, Risma mengatakan tidak ada kompensasi khusus. Namun, akan disediakan berbagai kegiatan agar tetap ramai dikunjungi orang.

"Dolly tetap ada, hanya lokalisasinya yang hilang," ujarnya.

Dia mencontohkan, seperti bekas lokalisasi Kremil, Tambak Asri, Surabaya, terdapat kegiatan rumah cantik yang memproduksi sulaman dan jahitan. Bahkan, 90 persen pengelolaannya diserahkan ke mantan WTS.

Menurut Risma, hasil kesepakatan masyarakat, ke depan, Dolly akan menjadi akses baru yang menghubungkan Jalan Mayjen Sungkono ke tengah kota. Setelah ditutup, dia memastikan, Gang Dolly akan menjadi kawasan pusat kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement