Jumat 04 Oct 2013 14:36 WIB

Permen, Pelicin Urusan di Bandara Saudi

Jamaah calon  haji Indonesia siap antre di bagian imigrasi di Bandara King Abdulazis, awal pekan ini.
Foto: Republika/Yeyen Rostiyani
Jamaah calon haji Indonesia siap antre di bagian imigrasi di Bandara King Abdulazis, awal pekan ini.

Oleh Yeyen Rostiani (Wartawan Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, Permen ternyata bisa menjadi alat diplomasi jitu saat berurusan dengan pihak bandara di Arab Saudi, khususnya Bandara King Abdulaziz Jeddah. Dengan permen, sejumlah urusan bisa lebih lancar dan senyum pun bisa didapat.

Sebelum bepergian ke Arab Saudi, entah berapa orang sudah mewanti-wanti agar orang Indonesia tidak kaget dengan perilaku warga Saudi. Urusan dokumen keimigrasian di bandara, misalnya, kadang berjalan lambat dan bisa berjam-jam.

Gelombang pertama anggota Media Center Haji (MCH) harus tertahan selama tujuh jam sebelum mereka berhasil keluar bandara. Namun, kisah itu ternyata bisa berbeda saat permen ikut “terlibat”.

Petugas yang konon galak biasanya langsung menjadi bersahabat jika disodori dengan permen khas Indonesia. Akhir pekan lalu, tim MCH memasuki lokasi bandara dan diikuti dua petugas dengan kendaraan patroli.

Ketegangan tim MCH pun sempat meningkat karena rasanya tidak ada pelanggaran yang dilakukan saat memasuki lokasi yang memang dijaga ketat. 

Kedua petugas Arab Saudi tadi memberi isyarat mendekatkan tangan ke mulut, seperti menyuap makanan. Pengemudi tim MCH yang sudah puluhan tahun bermukim di Saudi, langsung paham. 

“Oh, tidak apa-apa, mereka minta permen Indonesia. Mereka sangat suka permen Indonesia,” kata Muhammad Sahe yang tak terlihat panik ketika diikuti dua petugas tersebut. 

Di kawasan bandara, permen Indonesia juga digemari para petugas Saudi lainnya. Ketika ditunjukkan bungkusan permen Indonesia berwarna ungu bertuliskan “Selamat Menunaikan Ibadah Haji”, mereka langsung berkerumun ingin mendapatkan permen tersebut.

“Rasanya lain, sangat khas. Enak, seperti kepribadian orang Indonesia yang ramah dan menarik,” kata Musa, seorang petugas bandara berpakaian khas Arab Saudi sambil memegang permen aneka rasa di tangannya. 

Beberapa pejabat Indonesia dan warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi mengakui, perlu trik khusus dalam pergaulan di Arab Saudi. Bagaimanapun, ini menggambarkan, di balik sosok galak yang kerap dicitrakan, petugas Saudi pun manusia biasa.

Harian Republika/Teguh Firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement