REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dampak kekeringan mulai mengancam keberadaan puluhan hektare areal pertanian di Kabupaten Sukabumi. Kondisi ini terutama terjadi di daerah utara Sukabumi.
‘’Areal yang terancam berada di utara Sukabumi seperti di Kecamatan Sukabumi,’’ ujar Kepala Seksi Perlindungan Tanaman, Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi, Sodikin, Kamis (3/10).
Masih ada sejumlah petani yang menanam padi pada musim kemarau. Hal ini, kata Sodikin, dikarenakan masih adanya sumber pengairan yang bersumber dari mata air Gunung Gede.
Namun, ke depan dihawatirkan sarana pengairan berkurang karena dampak kekeringan. Kondisi ini berpotensi menyebabkan terjadinya gagal panen (puso).
Menurut Sodikin, DPTP juga memantau areal pertanian di delapan kecamatan yang melaporkan adanya krisis air bersih. Ke delapan kecamatan itu yakni Palabuhanratu, Cikembar, Bantargadung, Purabaya, Jampang Kulon, Surade, Tegalbuleud, dan Cimanggu.
‘’Jika krisis air bersih, maka dipastikan areal pertaniannya juga sulit mendapatkan pengairan,’’ ujar Sodikin. Karena itu, DPTP akan memantau secara khusus ke delapan kecamatan itu.