REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar berhasil membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkejut sekaligus marah.
Sebab, MK adalah lembaga penegak hukum yang memiliki peranan sangat kuat dalam kehidupan demokrasi di tanah air.
Ia menjelaskan, dalam konsitusi di tanah air, putusan MK itu final dan mengikat. Apa yang diputus MK adalah isu-isu fundamental, isu-isu yang mendasar. Misalnya UU, sengketa antar-lembaga negara, maupun sengketa dalam pemilu ataupun pemilihan kepala daerah.
"Bayangkan apabila putusannya salah. Bayangkan kalau ada penyimpangan terhadap putusan itu. Tidak ada penyimpangan pun kalau putusannya salah, karena putusan MK final dan mengikat, dampaknya tentu sangat besar dalam kehidupan bernegara di Indonesia. Betapa kuat dan menentukannya lembaga ini dalam banyak hal," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan beberapa waktu lalu, ia bersama Wakil Presiden, Boediono berkonsultasi dengan pimpinan DPR. Kala itu, dibahas banyak hal salah satunya kehidupan bernegara dan berpemerintahan termasuk peran sejumlah lembaga negara.
"Dibahas pula hal yang berkaitan denggan apa yang ada di jajaran MK. Kami memberikan perhatian serius waktu itu. Mengapa? Yang saya katakan tadi itu, betapa kuat dan menentukannya lembaga ini dalam banyak hal," katanya sekali lagi.