Selasa 01 Oct 2013 22:04 WIB

Pemerintah Bakal Bangun 'Mother' SPBG

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Djibril Muhammad
Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara meledaknya sebuah bus TransJakarta di Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (20/10).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara meledaknya sebuah bus TransJakarta di Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Energi dan Perindustrian DKI Jakarta Andi Baso mengatakan, pemerintah pusat akan memberikan bantuan penyedian gas untuk mendukung transportasi umum di Jakarta.

Menurut dia, Kementerian ESDM akan membangunan empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), empat Mobile Refueling unit (MRU) atau SPBG berjalan, serta dua mother SPBG di Jakarta.

Andi menjelaskan, mother SPBG merupakan induk SPBG yang akan mengisi gas untuk MRU. Selanjutnya, MRU yang akan mengantarkan gas tersebut ke bus. Menurut dia, dua mother SPBG tersebut akan berlokasi di Cileungsi dan BSD.

"Yang dari pemerintah pusat targetnya akhir tahun ini harus sudah selesai," kata dia usai melakukan pertemuan dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro di Balai Kota, Selasa (1/10).

Selain itu, kata dia, untuk tahun depan, Kementerian ESDM akan kembali membangun delapan SPBG yang dananya berasal dari APBN, serta delapan SPBG lagi akan dibangun oleh Pertamina.

Tak mau kalah dengan pemerintah pusat, Andi mengatakan Pemerintah Provinsi DKI juga akan membangun empat SPBG pada 2014. Menurut dia, empat SPBG tersebut akan dibangun oleh BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Propertindo (JakPro).

"Tapi kalau kesulitan lahan kita bikin saja 20 MRU. Jadi tinggal ambil gas ke mother SPBG," katanya.

Saat ini, DKI Jakarta baru memiliki delapan SPBG. Jumlah SPBG tersebut tidak seimbang dengan jumlah bus TransJakarta. Akibatnya, di setiap SPBG kerap terjadi antrian bus yang ingin mengisi bahan bakar gas.

Akhir tahun ini, Pemprov juga akan mendatangkan 376 bus TransJakarta dan 360 bus sedang yang semuanya menggunakan bahan bakar gas. Karenanya, penambahan jumlah SPBG  memang harus dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement