REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Saat ini, menemukan toilet umum yang bersih dan higienis ketika keluar rumah bukan perkara mudah. Kejadian seperti ini tidak cuma dijumpai di Indonesia, melainkan juga di seluruh dunia.
Perhatian terhadap fasilitas masyarakat tersebut masih sangat kurang. Padahal jumlah orang penggunanya semakin bertambah seiring dengan tingkat mobilitas yang kian meningkat.
Hanya beberapa negara di dunia ini yang benar-benar memperhatikan toilet. Di sisi lain, tingkat kebersihan toilet juga dapat menjadi strategi pemasaran dalam berkompetisi untuk tempat-tempat yang sering dikunjungi publik, seperti pusat bisnis, rumah sakit, bandara, dan sejenisnya.
World Toilet Summit adalah satu-satunya acara yang membahas mengenai tingkat kebersihan, kesehatan, sanitasi, dan pentingnya toilet. World Toilet Summit telah diadakan 12 kali di 10 negara yang menjadi anggota World Toilet Organization (WTO), seperti Singapura, Korea Selatan, Taiwan, China, Irlandia, Rusia, Thailand, India, Amerika Serikat dan Afrika Selatan.
Tahun ini, bersama dengan Indonesia Toilet Association (ITA) dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, serta Pemerintah Kota Surakarta, Indonesia mengadakan World Toilet Summit 2013 tanggal 2-4 Oktober 2013 di Solo, Jawa Tengah.
Dalam rangka mendukung kebersihan dan kesehatan toilet, Asia Pulp & Paper (APP) sebagai salah satu produsen kertas dan tisu terbesar di dunia, ikut ambil bagian dalam World Toilet Summit 2013. APP masuk bisnis kertas tisu melalui dua unit usahanya yaitu PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, dan PT The Univenus.
“Produksi kertas tisu cukup besar dan terus meningkat seiring dengan bertambahnya konsumsi tisu dari waktu ke waktu,” kata Director Corporate Affairs & Communications APP Suhendra Wiriadinata dalam rilis yang diterima ROL.