REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi melantik dua pejabat baru di lingkungan pemerintahan. Keduanya bukan nama baru dan sudah berkiprah cukup lama di pemerintahan.
Kepala BKPM Mahendra Siregar sebelumnya pernah menjadi Wammen Perdagangan (November 2009-Oktober 2011) dan Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional (2005-2009). Pria kelahiran 1 Januari 1970 ini merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang kemudian berkarier di Departemen Luar Negeri.
Selama bertugas di Deplu, ia menduduki jabatan sebagai Economic Third Secretary Kedutaan Besar Indonesia di London (1992-1995). Serta duta informasi Kedutaan Besar Indonesia di Washington DC selama tiga tahun (1998-2001).
Mahendra berpindah karier di Kementerian Koordinator Perekonomian pada 2001. Ia dipercaya menjadi Asisten Khusus Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.
Mahendra yang lulusan S2 Ekonomi dari Universitas Monash, Australia, kemudian dipercaya menjadi Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerja sama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional sejak 2005-2009.
Ia menempati jabatan itu dengan menteri yang berganti-ganti yaitu Aburizal Bakrie (2005-2006), Boediono (2006-2008), dan Sri Mulyani Indrawati (2008-2009). Pada bidang perbankan, Mahendra juga pernah menempati posisi sebagai direktur utama pada Indonesia Eximbank.
Ia juga pernah menjabat komisaris beberapa perusahaan yaitu PT Dirgantara Indonesia (2003-2008) dan PT Aneka Tambang (2008-2009).
Sementara Prof Dr Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro adalah putra bungsu (alm) Prof Dr Ir Soemantri Brodjonegoro yang menjabat sebagai rektor Universitas Indonesia pada 1964-1973. Dia pernah menjabat sebagai Guru Besar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan tercatat sebagai satu-satunya dekan di Universitas Indonesia yang diangkat saat usianya masih di bawah 40 tahun.
Ia juga pernah menjadi Komisaris PT Aneka Tambang (Antam), Direktur Umum The Islamic Research and Training Institute (IRTI) Islamic Development Bank, dan Kepala Teknis tim Desentralisasi Fiskal untuk Menteri Keuangan.