REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Memasuki musim penghujan pada pertengahan Oktober nanti, masyarakat diimbau waspada. Kasi data dan informasi BMKG DIY, Toni Agus Wijaya, mengatakan pada musim penghujan penyebaran curah hujan cenderung tidak merata.
"Musim penghujan perlu diwaspadai karena ada kecenderungan penyebaran curah hujan yang tidak merata sehingga berpotensi banjir dan longsor," katanya menjelaskan, Senin (30/9).
Selain itu, pada musim penghujan nanti akan terjadi gangguan jangka pendek, seperti hujan deras yang terjadi pada waktu tertentu. Masyarakat juga diimbau untuk mengantisipasi adanya pohon tumbang.
"Diprediksi musim hujan cenderung normal untuk jangka panjangnya, tetapi kita perlu mewaspadai potensi gangguan jangka pendek seperti ini. Karena masih berpeluang terjadi di musim hujan mendatan," katanya.
Saat ini, wilayah DIY berada di akhir musim kemarau. Sehingga musim hujan akan terjadi pada pertengahan Oktober untuk wilayah Utara DIY, yakni Sleman. Sedangkan, wilayah Gunung Kidul akan memasuki musim penghujan sekitar 1,5 bulan lagi.
"Musim hujan di DIY sendiri tidak bersamaan. Utara duluan lalu berturut-turut daerah selatan seperti kota, Bantul selatan, dan paling terakhir di Gunung Kidul bagian selatan," kata Toni menambahkan.
Menurut Toni, musim hujan terjadi di wilayah Sleman terlebih dahulu lantaran dipengaruhi wilayah geografisnya. Pada musim pancaroba saat ini, ia melanjutkan, potensi terjadinya angin kencang juga akan meningkat.