Senin 30 Sep 2013 00:45 WIB

Soal Layanan Amnesti, Pemerintah Terus Lobi Arab Saudi

Menko Kesra  Agung Laksono
Foto: Republika/Ahmad Reza Safitri
Menko Kesra Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan pemerintah terus melakukan lobi terhadap pemerintah Arab Saudi terkait pemberian amnesti bagi warga negara Indonesia yang "overstay" di negara tersebut.

"Pemerintah terus melobi pemerintah Arab Saudi untuk menambah kapasitas layanan dokumen keimigrasian bagi para TKI di Arab Saudi," kata Agung Laksono ketika dihubungi, Ahad (29/9).

Hal itu dilatarbelakangi oleh makin sempitnya waktu pemberian amnesti Arab Saudi bagi para WNI overstay yang akan berakhir 3 November 2013.

Menurut Menko Kesra hingga kini belum banyak TKI yang bisa memanfaatkan program pengampunan pengurusan dokumen izin tinggal dan perbaikan paspor bagi TKI bermasalah. "Kita minta agar ada penambahan waktu layanan," katanya.

Dia juga menambahkan, pemerintah akan memulangkan WNI yang overstay di Arab Saudi akan menggunakan sembilan pesawat pengangkut jamaah haji.

"Pemulangan akan dilakukan pada periode 5 hingga 9 Oktober 2013 dengan sembilan penerbangan haji dengan jumlah kursi mencapai 3.419 seat," katanya.

Agung menjelaskan, hingga 19 September 2013, jumlah WNI overstay yang sudah terdaftar untuk pulang dengan menggunakan pesawat pengangkut jemaah haji Garuda Indonesia ini sekitar 2.500 orang. Di luar itu masih ada sekitar 1.100 orang yang pulang ke Tanah Air dengan biaya mandiri.

Data Kementerian Luar Negeri menyebutkan WNI overstay di Arab Saudi mencapai 120 ribu WNI. Dari jumlah tersebut 89.458 orang sudah mengajukan permohonan surat perjalanan laksana paspor (SPLP).

Agung menambahkan, WNI overstay yang akan memanfaatkan kekosongan pesawat haji ini biayanya jauh lebih murah hanya 188 dolar AS.

"Biaya tersebut antara lain untuk pembelian bahan bakar pesawat dan biaya makan selama di pesawat," katanya. Mereka yang pulang secara mandiri dikenai biaya penerbangan normal sekitar 600 dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement