Ahad 29 Sep 2013 12:10 WIB

64,6 Persen Publik Nilai Citra DPR Tidak Baik

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Suasana rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Suasana rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Institut Riset Indonesia (Insis) Mochtar W Oetomo mengatakan,  hasil survei Insis menyebutkan, citra dan kinerja DPR periode 2009-2014 masih memprihatinkan. Beberapa  anggota DPR terlibat kasus korupsi, suap dan tindakan asusila.

"Selain itu anggota DPR juga banyak yang dinilai sering tidak masuk kerja karena rapat banyak yang kosong. Kinerja anggota DPR masih jauh dari harapan," kata Mochtar

Hal itu disampaikan dia saat mempresentasikan hasil penelitian lembaganya tentang 'Potret Citra dan Evaluasi Kinerja DPR 2009-2014: Bagaimana Wajah Parlemen Indonesia 2014-2019', di  Jakarta, Ahad, (29/9).

Berdasarkan survei Insis, Mochtar menerangkan, sebanyak 64, 4 persen citra DPR tidak baik, terdiri dari  38,5 persen respon menyatakan citra DPR tidak baik, 26,1 persen lainnya semakin tidak baik.

Sebanyak  29,2 persen respon menilai citra DPR baik dan hanya 1,9 persen yang mengatakan semakin baik, dan  yang tidak menjawab 4,3 persen.

Survei ini, ujar Mochtar, dilakukan terhadap 1.070 calon pemilih dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 3 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka muka secara langsung.

Setelah data terkumpul, ujar Mochtar, data  dicek ulang. "Sehingga surveyor akan ketahuan kalau ia mengisi sendiri kertas surveinya di bawah pohon, makanya proses cek dan ricek ini harus dilakukan agar data benar-benar real dan tepat," ujarnya.

Menurut Mochtar, hasil survei ini membahayakan wajah parlemen Indonesia masa kini dan mendatang. Maka DPR punya tugas dan kerja keras untuk memperbaiki wajah parlemen.

Penyebab buruknya citra DPR, ujar Mochtar, disebabkan berbagai persoalan seperti 55,3 persen responden merasa tidak puas dan sangat tidak puas dengan kapasitas anggota DPR.

Sebanyak 79,5 persen responden tidak puas dengan moral anggota dewan, 81,4 persen responden tidak puas dengan komitmen DPR memberantas korupsi, dan 78,3 persen responden tidak puas dengan tingkat  kehadiran anggota DPR dalam rapat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement