Ahad 29 Sep 2013 11:26 WIB

Harga Hewan Kurban Naik 30 Persen

Rep: Yulianingsih / Red: Djibril Muhammad
  Panitia mengumpulkan daging hewan kurban yang sudah dipotong untuk dibagikan ke warga di Rawapanjang Bojonggede, Kabupaten Bogor. Jumat (26/10).
Foto: Musiron/Republika
Panitia mengumpulkan daging hewan kurban yang sudah dipotong untuk dibagikan ke warga di Rawapanjang Bojonggede, Kabupaten Bogor. Jumat (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jelang Idul Adha, harga hewan kurban di Kota Yogyakarta sudah mengalami kenaikan signifikan. Bahkan sejak sepekan terakhir harga hewan kurban baik kambing maupun sapi sudah naik 20 hingga 30 persen.

Kenaikan harga hewan kurban ini merata di sejumlah pasar tiban hewan kurban yang ada di Yogyakarta.

"Kenaikan harga sudah hampir sebulan ini, namun naik cukup tinggi sepekan terakhir," ujar Kasidi, pemilik pasar tiban hewan kurban di Jalan Imogiri Timur Yogyakarta, Ahad (29/9).

Menurut dia, harga kambing yuang semula Rp 800 ribu sekarang sudah mencapai Rp 1,1 juta. "Untuk kambing yang kecil harga segitu, kalau yang besar bisa mencapai Rp 2 juta," ujarnya.

Kambing-kambing tersebut dia beli dari peternak di Bantul dan Gunungkidul. Sebagian besar kambing yang dijualnya adalah kambing Jawa bukan domba.

Terpisah petugas pelayanan Pusat Hewan Qurban (PHQ) Kotagede, Suseno mengatakan, harga hewan kurban tahun ini memang naik signifikan dibandingkan 2012 lalu.

Pihaknya sendiri menyediakan hewan kurban berbagai ukuran sesuai kemampuan pembeli. Untuk jenis Kambing berkisar antara Rp 600 ribu hingga Rp 3,5 juta. Sedangkan jenis Sapi mulai Rp 13,5 juta hingga Rp 15 juta.

Meski begitu, tingkat pemesanan hewan kurban di PHQ yang dikelola Pimpinan Ranting Muhammadiyah Prenggan sudah cukup tinggi.

"Pemesanan untuk jenis Kambing sekitar 30 pemesan dan Sapi sebanyak 10 kelompok pemesan. Pemesanan akan terus bertambah menjelang hari raya," katanya menjelaskan.

Namun demikian, pihaknya tidak akan menaikkan harga dari yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hal ini lantaran PHQ tersebut bukan untuk meraup keuntungan melainkan media dakwah sekaligus menjembatani kebutuhan masyarakat.

Terkait dengan kesehatan hewan, Suseno menjelaskan, terdapat tim dokter dari Muhammadiyah yang setiap saat memantau kondisi hewan. "Kami memiliki tim dokter sendiri. Saat jelang Idul Adha, nanti juga akan ada petugas dari pemerintah yang memantau kesehatan hewan," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement