Sabtu 28 Sep 2013 22:15 WIB

Polda Buru Mantan Anggota TNI Terlibat Perampokan

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Daerah Provinsi Riau tengah memburu belasaan tersangka kasus perampokan menggunakan senjata api, termasuk diantaranya melibatkan mantan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Upaya yang dilakukan adalah tetap fokus mengungkap kasus atau jeringan perampokan yang terjadi di Riau selama ini," kata Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono di Pekanbaru, Sabtu.

Sebelumnya Kepolisian Resort Kabupaten Rokan Hulu telah berhasil mengamankan tujuh tersangka perampokan menggunakan senjata api. Dari hasil pemeriksaan para tersangka itu, menurut informasi kepolisian, tersebut belasan nama kawanan penjahat lainnya yang masih berkeliaran.

Kepala Satuan Reserse Krimina (Kasat Reskrim) Polres Rokan Hulu, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Syahruddin Tanjung awal pekan lalu mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah personel yang terbagi dalam dua tim untuk fokus memburu belasan perampok tersebut.

"Ada 11 nama yang telah teridentifikasi atau diketahui identitasnya. Saat ini tengah dalam pengejaran," katanya.

Ia menjelaskan, sebelumnya dari tujuh tersangka yang berhasil diamankan, beberapa diantaranya diketahui sebagai mantan anggota TNI asal Aceh.

Bersama pelaku ini, kata dia, anggota berhasil menyita barang bukti senjata api jenis revolper rakitan yang kerap digunakan untuk aksi-aksi perampokan.

"Untuk pelaku mantan anggota TNI berinisial R ini sudah kami serahkan ke Polres Kampar karena terlibat perampokan di kawasan Suram, Kampar. Kemudian ada juga seorang pelaku lainnya, HZ alias Nazar pernah terlibat perampokan toke karet di Rambah Hilir, diserahkan ke Polsek Rambah Samo untuk pengembangan kasus lainnya," kata dia.

Sementara itu, demikian kata dia, untuk lima tersangka lainnya yakni YD, AB, ML, SN dan RI, saat ini masih terus diperiksa di Polres Rokan Hulu.

Kepolisian menjelaskan, ketujuh perampok yang terlibat aksi di sejumlah lokasi di Rokan Hulu, Kampar dan Pekanbaru serta beberapa tempat lainnya itu, diindikasi merupakan perampok yang memiliki jaringan kuat antar-provinsi.

"Karena menurut informasinya kawanan ini juga pernah melakukan perampokan di Provinsi Jambi. Bisa jadi juga terlibat perampokan di Sumatera Utara," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement