Jumat 27 Sep 2013 05:01 WIB

Jokowi Mau Buktikan Mobil Murah Tidak Tepat, Caranya?

Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Prayogi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Keluarnya aturan terkait mobil murah ramah lingkungan, dipastikan akan menyedot animo masyarakat untuk ramai-ramai membelinya. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, pun akan melihat dampak dari pembelian mobil murah tersebut dengan melakukan uji kemacetan di jalan raya.   

"Kalau saya inginnya uji kemacetan. Diuji mobil murah itu nambah kemacetan atau tidak. Nanti tambahan mobil berapa di Jabodetabek kan kita bisa tahu," kata Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, seperti dilansir situs beritajakarta.

Dengan adanya uji kemacetan tersebut, Jokowi ingin membuktikan bahwa keberadaan mobil murah itu tidak tepat. Yang lebih tepat yakni memperbaiki transportasi massal. Sehingga pengendara kendaraan pribadi beralih menggunakan transportasi massal.

Sementara itu, terkait rencana adanya pencantuman pemilik mobil murah pada pajak penghasilan sebagai langkah untuk pembatasan kendaraan, menurut Jokowi regulasi tersebut membutuhkan waktu yang lama. Sebab harus sesuai dengan undang-undang dan aturan lainnya. "Mau melakukan itu harus ada tahapan, seperti membuat perda atau sesuai dengan undang-undang," jelasnya.

Menurutnya, sebelum regulasi tersebut selesai dibuat, mobil murah sudah berbondong-bondong menyerbu Jakarta. Pihaknya pun tidak bisa berbuat banyak dengan adanya kebijakan tersebut. Pemprov DKI Jakarta tetap fokus untuk memperbaiki transportasi massal, seperti penambahan armada Transjakarta, pengadaan bus sedang, pembangunan mass rapid transit (MRT) dan monorel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement