Kamis 26 Sep 2013 19:19 WIB

Jelang Qurban, Harga Sapi dan Kambing Naik

Rep: lilis Handayani/ Red: Djibril Muhammad
Pedagang daging sapi lokal di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/8). (Republika/Adhi Wicaksono)
Pedagang daging sapi lokal di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/8). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Menjelang hari raya Idul Adha, harga sapi dan kambing di Kabupaten Indramayu mengalami kenaikan. Para pedagang khawatir hal tersebut menyebabkan berkurangnya pembeli.

 

Salah seorang pedagang hewan qurban di daerah Bojongsari, Kecamatan Indramayu, Sumadi, menyebutkan, harga sapi saat ini berkisar antara Rp 17 juta – Rp 23 juta per ekor. Padahal, dalam kondisi normal, harga sapi hanya berkisar antara Rp 15 juta – Rp 20 juta.

 

Sedangkan harga kambing, saat ini rata-rata seharga Rp 3,5 juta – Rp 5 juta per ekor. Harga inipun mengalami kenaikan dibandingkan dalam kondisi normal yang hanya berisar Rp 1,5 juta – Rp 3 juta.

 

"Kenaikan harga ini sudah berasal dari para peternaknya, karena itu saya juga terpaksa menaikkannya kepada konsumen," kata Sumadi, Kamis (26/9).

 

Sumadi menyebutkan, pasokan sapi yang dijualnya berasal dari para peternak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sedangkan pasokan kambing, diperolehnya dari para peternak di wilayah Kabupaten Indramayu.

 

Sumadi mengaku, khawatir kenaikan harga sapi dan kambing tersebut akan membuat pembelian dari konsumen menjadi berkurang. Namun, dia tidak bisa menurunkan harga karena akan rugi.

 

Sumadi menjelaskan, sejak berjualan seminggu yang lalu, sapi dan kambing yang laku terjual baru 20 ekor. Padahal di waktu yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah sapi dan kambing yang terjual lebih banyak lagi.

 

Sementara itu, selain di Kabupaten Indramayu, kenaikan harga sapi menjelang hari raya Idul Adha juga terjadi di Kota Cirebon. Salah seorang penjual sapi qurban di kawasan Pegambiran, Kota Cirebon, Ibnu, menyebutkan, harga sapi saat ini mencapai Rp 12 juta - Rp 26juta per ekor.

 

"Padahal tahun lalu, harga sapi yang sekarang Rp 26 juta hanya Rp 15juta per ekor," tutur Ibnu.

 

Ibnu pun khawatir tingginya harga sapi akan membuat penjualannya menurun dibandingkan tahun lalu. Dia menyebutkan, pada tahun lalu, dia berhasil menjual sekitar 35 ekor sapi. Namun selama sepuluh hari terakhir ini, sapi yang terjual baru sekitar sepuluh ekor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement