Kamis 26 Sep 2013 11:59 WIB

Australia Anggap Sepele Keberatan RI Soal Perahu Pengungsi

Imigran gelap (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Imigran gelap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri Australia Tony Abbott menganggap sepele keberatan Indonesia atas rencana kontroversialnya terkait perahu pengungsi dan berjanji, Kamis, untuk "tidak pernah melakukan atau mengusulkan" sesuatu yang akan melanggar kedaulatan negara lain.

Abbott dijadualkan berkunjung ke Jakarta pekan depan menjelang pertemuan puncak APEC untuk melakukan pembicaraan bilateral, yang kemungkinan akan didominasi oleh isu mengenai operasi militer menghalau kapal pencari suaka balik ke Indonesia, tempat transit utama bagi ribuan pencari suaka yang tiba di Australia tiap tahun dengan perahu.

Rencana yang disebut Operasi Kedaulatan Perbatasan itu telah menyinggung Indonesia. Menlu Marty Natalegawa mengatakan kepada Menlu Australia Julie Bishop disela-sela pertemuan PBB pekan ini bahwa Jakarta "tidak bisa menerima setiap kebijakan Australia yang akan melanggar kedaulatan".

Abbott yang berusaha menjaga sikap merendah sejak dilantik sebagai Perdana Menteri pekan lalu, menganggap enteng keprihatinan Natalegawa. "Saya tidak yakin itu masalahnya," katanya saat ditanya bahwa Indonesia melihat kebijakannya itu sebagai penghinaan terhadap kedaulatan mereka.

Ia juga menghindar dari pernyataan retoris dari Bishop bahwa pemerintahan liberal-nasional baru tidak akan meminta izin Indonesia untuk melaksanakan rencananya, termasuk pembelian kapal nelayan sehingga tidak jatuh ke tangan penyelundup manusia, menempatkan polisi Australia di desa-desa di Indonesia serta membayar warga lokal sebagai pemberi informasi.

"Ini bukan masalah memaksa seseorang, tapi ini isu mengenai bekerja sama dengan sangat erat dan konstruktif dengan tetangga kita untuk menjamin bahwa masalah serius ini, bukan hanya bagi kita tapi juga bagi kawasan, diperhatikan dan dihentikan," kata Abbott.

"Kami sangat menghormati kedaulatan Indonesia dan kami tidak akan pernah melakukan atau mengusulkan sesuatu yang bertentangan dengan itu," imbuh dia.

Abbott mengatakan "hal penting untuk diingat ialah bahwa Australia memiliki hubungan sangat baik dengan Indonesia" dan kedua negara telah bekerja sama secara konstruktif di masa lalu dalam masalah perdagangan orang ini.

"Kami sekarangpun bekerja sama dengan sangat baik dengan Indonesia, dan kami bisa melakukan hal yang lebih baik di masa datang," kata Abbott.

Bishop menggambarkan pertemuannya dengan Natalegawa di New York sebagai "sangat produktif dan positif" dan mengatakan bahwa ia yakin Abbott akan bisa mengimplementasikan kebijakan itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement