REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin memutuskan menunda pembangunan stadion kapasitas 30 ribu penonton sebagai lokasi pusat olahraga di Kota Banjarbaru lantaran panitia pembangunan belum menentukan lokasi yang tepat.
"Lebih baik pembangunan tersebut kita tunda sampai panitia menemukan lokasi yang benar-benar tepat, sehingga ke depannya pembangunan stadion olahraga yang cukup megah tersebut tidak ada masalah berarti," kata Gubernur di Banjarmasin Rabu.
Penundaan tersebut, tambah dia, karena areal pembangunan yang telah direncancakan seluas 200 hektare tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan untuk mendirikan stadion.
Menurut Gubernur, struktur tanah di lokasi yang telah ditetapkan lembek dan sebagian berada di daerah rawa, sehingga tidak cocok untuk pembangunan stadion.
"Dari pada nanti nasibnya sama dengan stadion Hambalang maupun stadion Koja yang ambruk belum lama ini, jadi lebih baik pembangunannya kita tunda," katanya.
Selanjutnya, tambah dia, pemerintah provinsi telah meminta kepada Wali Kota Banjarbaru untuk mencarikan lahan dengan luas sama, dengan lokasi yang lebih baik, tidak di lahan rawa maupun di lahan yang lembek.
Sedangkan untuk pembangunan stadion 17 Mei, tambah Gubernur saat ini sedang dalam proses pembangunan serta renovasi dan diharapkan pada 2014 selesai.
Dengan demikian, tambah Gubernur, tim sepak bola Barito Putera yang merupakan kebanggaan urang banua, bisa bermain di Stadion 17 Mei Banjarmasin pada 2014.
"Kita targetkan pembangunan dan renovasi stadion selesai akhir tahun ini," katanya.
Saat ini, kata dia, proses renovasi tengah berlangsung dan akhir tahun 2013 ditargetkan lapangan tengah dan fasilitas samping harus selesai, sehingga sudah bisa dipakai untuk main dan penyempurnaan fasilitas penunjang dilakukan pada 2014.
"Saat ini tengah berlangsung lelang "mechanical electric", Insya Allah, setelah proses ini selesai, saya akan meninjau pelaksanaan renovasi," katanya.