REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus pencurian hewan ternak seperti kambing mulai marak terjadi di Kabupaten Sukabumi. Akibatnya, para peternak mengalami kerugian yang cukup besar.
Salah satu kasus pencurian hewan ternak misalnya terjadi di Desa Cibentang, Kecamatan Simpenan. Dalam beberapa bulan terakhir, sebanyak 20 ekor domba hilang dicuri.
"Domba saya hilang sebanyak tujuh ekor,’’ ujar salah seorang peternak domba, Eli (40 tahun) warga Kampung Kebon Turi RT 06 RW 07, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Rabu (25/9).
Sebelumnya, ada hewan ternak milik tetangganya yang juga hilang.Menurut Eli, aksi pencurian rata-rata dilakukan pada malam hari pada saat warga tengah beristirahat. Target pencurian tidak hanya di satu tempat melainkan di sejumlah kampung di Desa Cidadap.
Diterangkan Eli, kejadian tersebut menyebabkan sebagian peternak mengalami kerugian yang cukup banyak. Terlebih, hilangnya domba terjadi pada saat menjelang datangnya Hari Raya Idul Adha pertengahan Oktober mendatang.
Peristiwa ini, kata Eli, menyebabkan sebagian warga resah karena khawatir hewan ternaknya kembali hilang dicuri. Pasalnya, hingga kini kawanan pencuri hewan ternak itu belum juga ditangkap aparat kepolisian.
Peternak domba lainnya, Yanto (43) mengeluhkan maraknya aksi pencurian hewan ternak. ‘’Bila terus dibiarkan, maka warga akan semakin terjepit kondisi ekonominya,’’ cetus dia. Ia berharap para pencuri yang meresahkan tersebut bisa segera ditangkap oleh polisi.
Kapolres Sukabumi AKBP Asep Edi Suheri mengatakan, polisi sudah mendapatkan laporan terkait kasus pencurian hewan ternak milik warga. "Kami tengah menyelidiki dan pelakunya akan segera ditangkap,’’ ujar dia.
Diterangkan Asep, dalam sebulan terakhir ini hanya ada satu kasus pencurian hewan ternak berupa kambing sebanyak tujuh ekor. Sebelumnya, kasus pencurian hewan ternak di Kecamatan Simpenan ini pernah terjadi pada 2012 lalu.
Hal ini menunjukkan kawasan tersebut memang rawan menjadi target pencurian hewan ternak.Untuk menghadapinya, lanjut Asep, Polres Sukabumi langsung menggulirkan program sistem keamanan lingkungan (Siskamling) Terpadu.
Menurutnya, para petugas gabungan mulai dari warga, pengurus RT, RW, Babinsa Polri dan TNI melakukan siskamling ke kampung-kampung. Targetnya, ujar Asep, tercipta keamanan lingkungan dari aksi pencurian khususnya hewan ternak.