REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, mengakui sikap merakyat Joko Widodo memang membuat masyarakat 'trenyuh' sehingga Gubernur DKI Jakarta itu menjadi sangat populer.
Tapi, Amien mengingatkan masyarakat Indonesia jangan memilih presiden hanya karena popularitasnya. Pernyataan Amien Rais ini terkait kemungkinan Jokowi maju dalam Pilpres 2014 mendatang.
''Pribadi Jokowi yang merakyat itu memang membuat trenyuh,'' kata Amien ketika menyampaikan kuliah umum berjudul 'Intervensi Asing Dalam Politik Luar Negeri Indonesia' di Universitas Diponegoro, Semarang, Selasa (24/9).
''Tetapi, dengan segala hormat, saya mengingatkan masyarakat bahwa memilih 'Lurah Indonesia' tidak boleh hanya karena popularitas.''
Jika Jokowi terpilih sebagai presiden karena popularitasnya, maka dia bisa bernasib seperti Joseph Estrada.
"Dulu, Joseph Estrada (mantan Presiden Filipina, red) juga dipilih mutlak. Dia kan bintang film Filipina. Setiap sore, masyarakat melihat filmnya. Dikeroyok tujuh orang, menang. Ditembak, tidak pernah kena," kata Amien.
Karena ketenarannya lewat film-filmnya itu, kata Amien Rais, masyarakat Filipina melihatnya sebagai sosok yang bakal mrantasi (mampu mengatasi masalah, red). Sehingga, dia kemudian terpilih sebagai Presiden Filipina.
"Masyarakat Filipina saat itu melihat Joseph Estrada sebagai 'The Hero of Filipina'. Namun, kurang dari sembilan bulan menjabat, ternyata dia (Joseph Estrada) sudah mendapat impeachment,'' katanya.
Amien mengakui Jokowi memang orangnya baik dan tidak separah Joseph Estrada. Tetapi, Amien menyarankan Jokowi sebaiknya mengasah 'jam terbang' sebagai gubernur dulu sebelum nyapres. Karena, persoalan bangsa lebih luas daripada persoalan masyarakat Jakarta.