REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana mobil nasional alias mobnas mengemuka kembali setelah menghilang dua dekade silam. Namun, mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla menilai wacana mobnas perlu dicermati.
"Mobnas itu apa dulu, apakah buatannya, miliknya atau tempat pembuatannya. Dulu kita punya itu, buatan korea, jadi apakah itu mobnas," tanya JK kepada para wartawan ketika menyambangi Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2013, Jiexpo, Kemayoran, Selasa (24/9).
Yang terjadi saat itu, mesinnya buatan Korea tapi dicap Indonesia. Idealnya, semuanya dari dan untuk Indonesia, pajaknya untuk Indonesia. Jadi, bukan cap-nya saja Indonesia. "Lebih tepat buatan Indonesia, mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) itu kan buatan Indonesia, " ujar JK.
Bagaimana dengan mobil esemka, tanya wartawan, JK pun menjawab sederhana. Mobil esmeka itu buatan mana. "Kalau esmeka tentu kita berharap bisa lebih maju, cuma kan buatan mana dulu," kata dia.
Yang perlu Anda tahu, kata JK, orang beli mobil itu karena apa. Pertama, bagus, lalu murah, spare part mudah. Selanjutnya, yang penting penjualan dan penyediaan suku cadang. Bisa enggak, mobil itu tahan 10 tahun. Karena yang beli kan bukan pemerintah tapi konsumen.
"Saya kira kita tidak punya formulanya soal mobnas, jadi yang ada buatan Indonesia," ucap JK.