REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti melaporkan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan ke komite konvensi Partai Demokrat di Wisma Kodel, Jakarta, Senin (23/9). Laporan itu terkait dugaan penggunaan fasilitas negara oleh Gita dalam kampanye konvesi capres.

"Biasanya, dalam tradisi berpemilu, seseorang yang terbukti mempergunakan fasilitas negara dalam kampanye dapat berakibat pada dua hal," katanya, Senin. Yaitu, pertama menuntut yang bersangkutan untuk berhenti dari jabatannya dan kedua diskualifikasi.

Ray melaporkan Gita menggunakan fasilitas negara melalui aksesnya sebagai menteri. Antara lain, terlihat dari beberapa materi iklan dari Gita terkait posisinya sebagai menteri. Seperti di sarung kursi kereta api jarak jauh serta baliho di sekitar Jabodetabek yang berisi tentang Gita Wirjawan.

Sementara itu, Ray tidak bisa berharap Gita untuk mundur sebagai menteri perdagangan apabila tetap ikut konvensi.

"Agak sulit memang. Soalnya presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan telah melakukan tindakan kurang patut dalam berdemokrasi. Hal itu tampak saat ketua dewan pembina sekaligus ketua umum pada partai yang menggelar konvensi sekaligus beliau adalah presiden dari peserta-peserta konvensi berlatar belakang menteri," katanya.

Tak hanya itu, lanjutnya, akan repot juga jika para menteri yang ikut konvensi harus mundur pada situasi seperti saat ini. Yakni, saat atasan mereka itu merangkap jabatan sebagai kepala negara dan pimpinan partai.

"Kami meminta komite konvensi untuk mempelajarinya karena ada kemungkinan Mendag menggunakan fasilitas negara untuk kampanye pascapenetapan peserta Konvensi," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika