REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Masyarakat, Budi Setiawan, mengatakan penyebab keracunan makanan 115 mahasiswa IPB dalam seminar gizi masih diselidiki.
Dalam seminar yang dihadiri 1.800 orang itu, panitia penyenggara memesan kudapan getuk dan talam jagung dari dua pihak. ''Sepertinya kualitas makanan tidak terkontrol dengan baik karena jumlah pesanan yang banyak,'' kata Budi.
Cara pengolahan yang tidak baik atau kualitas bahan yang buruk bisa juga berdampak pada mutu makanan. ''Singkong yang kurang baik mengandung asam sianida jika penanganannya pun tidak tepat,'' tutur pria yang juga merupakan peneliti gizi itu.
Namun, untuk memastikannya harus ada pengujian. Saat ini fakultasnya dan Dinas Kesehatan Kabupaten sudah mengambil sampel kudapan untuk dicek. ''Semoga dalam waktu dekat sudah dingetahui asal racun tersebut,” katanya.
Sebanyak 115 mahasiswa IPB dan 6 mahasiswa undangan dari Bogor serta Jakarta mengeluh pusing dan mual setelah memakan kudapan yang mereka peroleh dari seminar gizi, Ahad (22/9).
Kudapan tersebut dibagikan panitia pada sekitar pukul 08:00 WIB. Tak lama, beberapa mahasiswa mengeluh mual.
Hingga akhirnya pukul 21:00 WIB 115 mahasiswa IPB, dua mahasiswa universitas di Bogor, dan empat mahasiswa dari universitas di Jakarta telah berada di rumah sakit RS Medika Dramaga untuk ditangani tenaga medis.