Senin 23 Sep 2013 11:11 WIB

SPAM Umbulan Terancam Molor

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Djibril Muhammad
Air minum
Foto: .
Air minum

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pengerjaan sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan, Pasuruan terancam mangkrak. Sebab, terhitung waktu pelaksanaan pada Agustus 2013 lalu, sampai saat ini belum ada kejelasan siapa pemenang lelang proyek tersebut.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengatakan, kendala proses lelang dikarenakan belum rampungnya nota kesepahaman, Memorandum of understanding (MoU) antara pemerintan provinsi dengan Kabupaten Pasuruan. Meski Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Surabaya sudah sepakat.

"MoU dengan Pasuruan belum 100 persen, masih perlu pengkajian terkait pembagian hasil dan tarif," kata Gus Ipul panggilan akrabnya pada wartawan belum lama ini.

Saat ini, ia menambahkan, pihaknya membuat tim khusus untuk melakukan sosialisasi ke warga setempat. Menurut dia, perlu pengertian ke mereka bahwa pengerjaan SPAM merupakan proyak pemerintah pusat, dan demi kepentingan masyarakat.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Jatim, Warno Harisasono mengatakan, dalam waktu dekat pemenang tender lelang Umbulan akan ditentukan. Molornya pengerjaan fisik SPAM tentunya akan menggeser target produksi air.

"Karena itu, meski belum ada pengumuman pemenang tender, pengerjaan proyek proyek di Umbulan itu tetap akan berlangsung," ujarnya.

Selain kajian analisis dampak lingkungan (Amdal), pihaknya sudah memulai proses pembebasan lahan transmisi pipa yang akan disalurkan ke pelanggan empat kabupaten/ kota. Area itu panjangnya mencapai 97,7 kilometer, sebagai penghubung sumber air ke daerah konsumen.

Sumber air Umbulan seluas 4,9 hektare ini mampu memproduksi air sebanyak 4.500 hingga 5.000 meter kubik per detik. Dengan kapasitas tersebut, suplai air ke Kota Pasuruan sebesar 175 meter kubik per detik, Kabupaten Pasuruan 420 meter kubik per detik.

Kemudian ke Pusat Industri Pasuruan (PIER) 100 meter kubik per detik. Untuk Sidoarjo 1.370 meter kubik per detik, Surabaya dan Gresik masing-masing 1.000 meter kubik per detik. SPAM Umbula dimanfaatkan secara bertahap mulai 2015, 1.840 liter per detik, hingga 2019 maksimal 4.000 liter per detik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement