Senin 23 Sep 2013 09:44 WIB

Harga Lelang Tebu Anjlok, Gubernur Diminta Turun Tangan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nidia Zuraya
Petani tebu  (ilustrasi)
Foto: Antara
Petani tebu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah diminta segera mengupayakan langkah- langkah konkret dalam mengatasi persoalan anjloknya harga lelang tebu. Hal ini sangat dibutuhkan guna mengembalikan kepercayaan para petani tebu di Jawa Tengah, yang akhir- akhir ini kian terpuruk akibat harga lelang tebu yang tak berpihak kepada petani.

Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) DPRD Jawa Tengah, Drs H Istajib AS mengatakan, Gubernur Jawa Tengah harus segera mengambil langkah terkait anjloknya harga lelang tebu di tingkat petani. Gubernur perlu segera melakukan pantauan dan tindakan konkret di lapangan. Sebab FPPP melihat masuknya gula rafinasi impor dan peredarannya ke wilayah konsumsi masyarakat telah merusak harga lelang tebu. “Yang menjadi persoalan, kondisi ini justru terjadi pada saat tahun terpenuhinya target swasembada gula di Jawa Tengah,” jelas Istajib, Senin (23/9).

Jika kondisi ini dibiarkan, lanjutnya, akan membikin kapok para petani tebu yang sudah memenuhi target pemerintah provinsi. Pada saatnya situasi ini akan memberi dampak bagi target swasembada gula bagi Jawa Tengah.

Beberapa sikap konkret yang paling strategis untuk dilakukan Gubernur Jawa Tengah adalah menolak kebijakan masuknya gula impor atas nama petani tebu di Jawa Tengah. Hal ini penting dilakukan gubernur Jawa Tengah, sebagai bagian dari sikap dan keberpihakan kepada para petani tebu di Jawa Tengah. “Termasuk menjaga stabilitas dalam mewujudkan swasembada gula,” tambah Istajib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement