REPUBLIKA.CO.ID, BATAN -- Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyatakan bahwa kehadiran mobil murah di pasaran otomotif tidak perlu ditolak karena hal itu kebijakan dari pemerintah pusat.
"Mobil murah itu bagus," kata Jusuf Kalla usai acara saresehan "Batang Bangkit" di Batang, Jawa Tengah, Ahad (22/9).
Jusuf Kalla yang akrab disapa JK ini mengaku dirinya heran dengan penolakan terhadap kebijakan mobil murah di pasaran.
Dahulu, kata dia, sering terdengar orang marah karena katanya mobil di Indonesia harganya sangat mahal, bahkan pernah disebut termahal di dunia.
"Akan tetapi, sekarang ketika ada kebijakan mobil murah justru ditentang. Oleh karena itu, kami mengingatkan hal seperti ini harus diluruskan," katanya.
Menurut dia, beredarnya mobil murah tidak perlu ditanggapi dengan sikap marah karena akan berbahaya jika ada pikiran diskriminatif.
"Kalau mobil murah dilarang berarti orang tidak mampu tidak boleh punya mobil dan yang bisa memiliki hanya orang kaya karena harganya mahal," katanya.
Terkait dengan kekhawatiran mobil murah yang akan menambah kemacetan di Jakarta, Jusuf Kalla menyatakan dirinya tidak sepakat dengan pendapat tersebut karena kehadiran mobil murah tidak otomatis menjadi penyebab kemacetan.
"Orang itu naik mobil dalam satu hari paling satu kali. Selain itu mobilnya juga kecil sehingga tidak akan membuat macet," katanya.
Ia mengatakan persepsi negatif tentang dampak kehadiran mobil murah harus diluruskan karena hal itu justru akan membuat akses masyarakat semakin mudah memiliki kendaraan roda empat.
"Tinggal bagaimana pemerintah melakukan pengaturan pajaknya sehingga tidak merugikan masyarakat maupun negara," katanya.