Ahad 22 Sep 2013 14:27 WIB

Ongkos Kirim Mahal, Harga Hewan Kurban Melonjak

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: A.Syalaby Ichsan
Hewan kurban (ilustrasi).
Foto: Antara/M Luthfi Rahman
Hewan kurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga hewan kurban terus melejit. Menurut keterangan pengelola rumah hewan, naiknya harga hewan kurban ini merupakan imbas dari mahalnya biaya distribusi.

Pemilik pengelola rumah hewan di Jati Mekar Kota Bekasi, Ira, mengatakan kepada Republika, Ahad (22/9), peningkatan harga sapi saat ini mengalami kenaikan hingga 30 persen.

"Naik sekitar Rp 1 juta dibandingkan harga tahun sebelumnya," ungkapnya. Dia menjelaskan, ada beberapa rumah hewan, saat ini hanya melayani penjualan sapi saja, tidak melayani pemotongan hewan.

Dia menambahkan, untuk jenis sapi bali, saat ini dipasarkan dengan harga Rp 10 juta hingga Rp 25 juta. Menurutnya, untuk harga sapi jenis limosine dipasarkan dengan harga Rp 35 juta per ekornya.

Ira mengatakan, naiknya harga sapi terjadi karena biaya distribusi dari beberapa provinsi di luar Jawa Barat naik hingga 30 persen.

Sementara itu,  sejumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Bekasi menyatakan kenaikan harga hewan kurban mengalami kenaikan hingga 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Semuanya mengalami kenaikan Rp1 juta sampai Rp 3 juta dibandingkan Idul Adha tahun lalu karena ongkos pengirimannya juga naik karena BBM sekarang mahal," kata penjual sapi di kawasan Jababeka II Cikarang, Nadih. 

Menurutnya, jenis sapi yang dijajakan merupakan sapi limosin, bali, metal, dan putih yang seluruhnya diklaim telah memiliki sertifikat kelayakan konsumsi dari pemerintah.

Untuk jenis sapi bali, harganya Rp 12 juta sampai Rp 25 juta. Jenis limosin harganya Rp 35 juta. Sementara sapi putih dan metal harganya Rp 35 juta sampai Rp 50 juta. "Konsumen banyak yang mengeluh karena harga selalu naik setiap tahun, padahal ini baru awal," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement