REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menuturkan ambruknya GOR Koja, Jakarta Utara, karena pembangunannya ditangani pihak yang kurang berpengalaman.
"Pembangunan GOR Koja itu memang seharusnya dikerjakan oleh pihak yang betul-betul mengerti teknisnya atau oleh dinas terkait, jadi tidak sampai ada masalah seperti ini," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.
Jokowi menjelaskan, pembangunan GOR itu seharusnya bukan dikerjakan Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI, melainkan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI.
"Walau pun pada saat pembangunannya menggunakan jasa konsultan, dinas terkait tetap berlaku sebagai penanggung jawab, sehingga hal-hal teknis tetap dapat terawasi dan kecelakaan kerja dapat diminimalisir," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disorda DKI Jakarta Ratiyono menuturkan ambruknya konstruksi tangga dalam proses pengerjaan GOR Koja tersebut dikarenakan kelebihan material cor.
"Padahal, sebetulnya kekuatan konstruksi tersebut hanya mampu menahan beban sebesar dua ton, namun beban yang ditahan justru lebih besar, yakni mencapai enam ton," tutur Ratiyono.
Dia mengungkapkan peristiwa tersebut murni kecelakaan kerja karena secara keseluruhan, proses pengerjaan telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Jadi, peristiwa ini murni kecelakaan kerja. Kami juga sudah menyerahkan proses penyelidikan kecelakaan ini kepada Polres Jakarta Utara," ungkap Ratiyono.
Dengan adanya kecelakaan tersebut, dia menambahkan proyek yang semula membutuhkan waktu selama 165 hari, yakni dari 3 Juli 2013 hingga 14 Desember 2014, diperkirakan akan mengalami pemunduran.