Jumat 20 Sep 2013 02:27 WIB

SBY Minta Aceh Pendam Luka Sejarah

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi Mendikbud M Nuh (kedua kanan) dan Rektor Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal (kedua kiri) menghadiri rapat senat terbuka di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, NAD, Kamis (19/9).
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi Mendikbud M Nuh (kedua kanan) dan Rektor Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal (kedua kiri) menghadiri rapat senat terbuka di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, NAD, Kamis (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dalam orasi ilmiah sebelum dikukuhkan dan mendapatkan gelar doctor Honoris causa bidang ilmu hukum perdamaian dari universitas Syiah Kuala, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai Aceh telah jauh berubah.

Ia pun meminta agar Aceh memendam dalam-dalam luka sejarah di masa lalu dan mulai membangun Aceh yang damai dan sejahtera. 

"Mari kita pendam dalam-dalam luka sejarah yang ada di masa lalu. Mari kita bangkit dan terus membangun menyongsong hari esok di bumi Serambi Mekah yang makin teduh dan damai ini," katanya, Kamis (19/9) malam. 

Tak hanya itu, ia pun meminta masyarakat Aceh untuk optimis menghadapi masa depan bumi rencong. "Percaya lah saat ini Aceh telah jauh berubah. Saya mengajak saudara semua untuk tetap optimis dalam menghadapi masa depan bumi rencong yang semakin cerah ini," lanjutnya. 

Menurutnya, Aceh kini telah menjadi kawasan yang damai. Aceh juga telah menjadi teritori yang siap membangun dan memajukan wilayahnya untuk lebih maju, adil, dan sejahtera. Aceh pun dikatakan bisa bangkit dan terus membangun dan menciptakan Serambi Mekah yang semakin teduh dan damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement