REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan kebijakan mobil murah yang dibuat pemerintah Indonesia tidak tepat.
Menurut pria yang akrab disapa Jokowi ini, kebijakan tersebut bertentangan dengan usaha Pemerintah Provinsi Jakarta yang sedang berusaha mengurai kemacetan melalui 17 langkah.
"(Kebijakan) mobil murah itu enggak benar, yang benar itu transportasi yang murah," kata Jokowi di Jakarta, Kamis (19/9).
Menurut Jokowi, adanya mobil murah pasti akan diserbu oleh warga Jabodetabek ketimbang di daerah. Karena itu, dia meyakini, keberadaan mobil murah akan memperparah tingkat kemacetan di Jakarta.
Jokowi sendiri mengaku belum mendapat jawaban atas surat yang dia kirim untuk Wakil Presiden Boediono terkait keberatannya akan kebijakan mobil murah tersebut.
Bahkan, ia terus mengulang-ngulang pertanyaannya yang mengatakan bahwa kebijakan mobil murah tidak benar.
"Tadi saya sudah sampikan kan, mobil murah itu enggak benar, yang murah itu transportasi. Pemerintah siapkan itu," kata mantan wali kota Solo ini menegaskan.