Kamis 19 Sep 2013 10:16 WIB

Rapat Pleno Penentuan Pilwakot Bogor

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
KPU
KPU

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setelah lima hari berspekulasi, Kamis (19/9), Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bogor menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi suara hasil pemilihan walikota (Pilwalkot) Bogor, Sabtu (14/9) lalu.

Hasil pleno ini akan menentukan siapa yang sebenarnya unggul dari kelima pasangan calon yang bertarung dalam hajat demokrasi lima tahunan Kota Hujan.

"Dengan rapat terbuka ini semoga kecurigaan dan saling klaim kemenangan akan terjawab," kata Komisioner Divisi Hukum KPUD Kota Bogor, Siti Natawati, Kamis (19/9).

Undangan kepada saksi semua pasangan calon sendiri sudah disampaikan. Secara terbuka mereka persilakan untuk membandingkan data yang dipegang dari dengan data dari panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang sudah dikumpulkan di Kantor KPUD.

PPK memegang semua dokumen mulai dari daftar hadir, surat mandat saksi, hingga bukti hasil rekapitulasi yang ditandatangani saksi jika mereka mau. Yang jelas, kata Siti, kotak suara dari PPK sudah dijaga kepolisian saat di perjalanan hingga saat ini.

Ia menegaskan kecurigaan pemindahan suara tidak semudah memindahkan barang. Proses yang terbuka sejak di tempat pemungutan suara (TPS) juga membuat para saksi dari lima pasangan calon dapat mengajukan keberatan segera jika memang ada kejanggalan.

"Saksi bisa meminta kotak suara dibuka kembali dan penghitungan suara ulang hingga tingkat panitia pemungutan suara (PPS) Kelurahan," kata Siti. Perubahan angka pun masih bisa di koreksi di tingkat PPK.

Ia mempersilakan jika memang ada pihak yang mempertanyakan kredibilitas KPUD untuk menunjukkan bukti. "Jangan tendensius lah. Jika memang punya bukti, silakan diajukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Kami siap dan terbuka," ungkap Siti.

Saling klaim kemenangan antara kubu Bima Arya-Usmar Hariman dengan kubu Achmad Ru'yat-Aim H Hermana akan berakhir dalam pleno rekapitulasi KPUD hari ini.

Salah satu di antara keduanya, yang berdasarkan hitung cepat hanya selisih ratusan suara, akan mengetahui siapa yang benar-benar akan menjadi orang nomor satu di Bogor lima tahun ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement