Kamis 19 Sep 2013 08:50 WIB

'Mobil Murah Harus Dibarengi Peningkatan Infrastruktur'

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) Suryo Bambang Sulisto
Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) Suryo Bambang Sulisto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengakui, kehadiran  mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) dapat menambah kemacetan. Oleh karena itu infrastruktur dan pembangunan jalan harus ditingkatkan.

“Yang penting perbaiki infrastruktur, dan tingkatkan pembangunan jalan,” ujarnya. 

Dia memberi masukan, dana untuk melakukan dua hal itu dapat diperoleh dari pajak khusus untuk kendaraan. Suryo menegaskan, jika infrastruktur telah dibenahi dan jalan telah dibangun, maka kehadiran LCGC tidak akan menjadi masalah.

Senada dengan Suryo, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengakui bahwa LCGC bisa menambah kemacetan. Meski demikian, dia berpendapat LCGC tetap diperlukan karena kelas ekonomi masyarakat Indonesia yang masih miskin.

“Lagipula mobil murah itu ada baiknya buat kita daripada mobil-mobil mahal yang menghabiskan devisa Indonesia,” tuturnya. Namun, kata Sofjan, kebijakan LCGC tersebut harus dibarengi dengan peningkatan infrastruktur seperti transportasi umum.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement