REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemilik toko emas di Medan, Sumatera Utara (Sumut) diimbau untuk melakukan langkah antisipatif demi menghindar dari aksi perampokan.
Kepala Penerangan Satuan Div Humas Polri Kombes Rana S Pana mengatakan, berkaca dari perampokan massal yang dalam seminggu terjadi di sana, kewaspadaan pemilik toko emas harus ditingkatkan.
"Sepakan terakhir, lima toko emas di sana dirampok. Diharapkan agar pemilik toko perhiasan lainnya melakukan ragam langkah antisipasi," ujarnya di Mabes Polri Rabu (18/9).
Rana mengatakan, ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan oleh pemilik toko emas di Medan. Pertama, para pemilik toko perhiasan diminta agar memegang nomor-nomor penting khususnya yang berkaitan dengan aparat hukum.
Dia berujar, dengan menghafal nomor penting, saat melihat gelagat akan ada perampokan pemilik dapat segera meminta bantuan aparat hukum. Kedua, memasang CCTV berdaya rekam tinggi dengan hasil gambar yang baik.
Menurut Rana, keberadaan CCTV di sekitar toko emas akan sangat membantu Polri membongkar kasus perampokan, bila sampai benar-benar terjadi. "Ini kami imbaukan karena CCTV jarang dipasang di toko-toko, dan ternyata setelah dimintai keterangan, korban juga tidak mengetahui nomor-nomor penting," kata dia.
Perwira melati tiga ini mengatakan, dengan kewaspadaan dini yang digalang oleh masyarakat, upaya Polri dalam menjaga keamanan juga lebih ringan.
Sebelumnya, empat toko emas di Medan dan satu lainnya dirampok oleh kelompok bersenjata. Total kerugian dari aksi kriminal yang dimulai Juma't (13/9) itu mencapai miliaran rupiah.
Modus para perampok serupa sehingga mengarahkan dugaan, mereka kelompok yang sama. Mereka mendatangi toko emas yang berada di pinggir jalan, lalu langsung memberondong etalase toko emas dengan tembakan. Seluruh emas lalu digasak dalam rentetan kejadian yang terjadi siang hari bolong