REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sejumlah warung di Terminal Harjamukti, Cirebon, Jawa Barat, beralih fungsi menjadi tempat hiburan malam. Diduga ada oknum petugas instansi terkait yang membekingi keberadaan warung-warung tersebut.

Salah seorang pemilik warung yang enggan disebut namanya, menjelaskan, warung-warung itu sebenarnya berfungsi sebagai tempat melepas lelah bagi penumpang bus maupun elf yang mangkal di terminal. Namun kini warung-warung tersebut telah berubah fungsi menjadi tempat hiburan malam.

"Jadi kalau ada pembeli yang ingin minuman beralkohol, kami sediakan. Juga hiburan lain seperti karaoke maupun wanita," tuturnya, Rabu (18/9). Ia pun mengaku sering membuka kiosnya hingga pukul 04.00 WIB.

Kepala UPTD Terminal Harjamukti, Edi Kurniadi, saat dikonfirmasi, membenarkan perubahan fungsi tersebut. "Semestinya warung-warung itu menjadi tempat istirahat bagi penumpang bus dan elf," tutur Edi yang mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.

Edi menegaskan telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait mengenai hal tersebut. Ia menerangkan, kawasan terminal, termasuk warung merupakan kewenangan Dishubinkom. Sedangkan penertiban warung-warung itu merupakan tugas Satpol PP maupun kepolisian.

Kepala Dishubinkom Kota Cirebon, M Taufan Bharata, ketika ditemui terpisah menduga peralihan fungsi warung di lingkungan terminal menjadi tempat hiburan malam itu dibekingi oknum petugas. Bahkan, diduga ada oknum Dishubinkom yang memungut Rp 200 ribu per bulan kepada para pemilik warung. "Kami akan segera mengungkap dan mencopot jabatannya," tegas Taufan.

Pungutan sebesar Rp 200 ribu per bulan kepada para pemilik warung tak diketahuinya. Karenanya, Taufan memastikan uang tersebut tidak masuk ke kas daerah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika