Rabu 18 Sep 2013 19:42 WIB

Cegah Napi 'Keluyuran', KPK Ingin Bangun Lapas Koruptor

Koruptor (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Koruptor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU-- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berniat membangun lembaga permasyarakatan (lapas) khusus koruptor. Alasan utama narapidana kasus tersebut diduga sering berkeliaran bebas dengan menyuap sipir penjara.

Ketua KPK Abraham Samad dalam sebuah seminar di Universitas Tadulako (Untad) Palu, Rabu (18/9) mengatakan kendala yang dihadapi saat ini adalah anggaran yang belum ada.

"Saya geram melihat narapidana koruptor yang tidur di rumahnya bukan di sel," katanya. Ia menyinggung perilaku narapidana kasus korupsi berduit dengan menyuap sipir-sipir penjara agar bisa keluar tahanan dan enak tidur di rumah.

Pada saat apel atau pemeriksaan di sore hari, koruptor itu terlihat ada namun pada malam harinya tidur di rumah. Pada pagi keesokan harinya mereka datang lagi ke lapas untuk ikut apel.

"Jadi narapidana korupsi ini seperti masuk kantor saja saat menjalani hukuman," kata Abraham. Dia mengatakan lapas khusus koruptor nantinya akan lebih ketat dibandingkan penjara biasa. "Makanan untuk tahanan tidak boleh berasal dari luar, disediakan petugas. Dan itu dijamin sehat," ujarnya.

Ia mengatakan menu untuk para narapidana di lapas biasa pada umumnya disediakan oleh pihak luar melalui sistem tender sehingga jaminan kesehatannya kurang maksimal.

Lebih lanjut, Abraham mengatakan adanya lapas khusus koruptor itu adalah untuk membuat jera para pelaku kriminal tersebut.

Penjagaannya juga diperketat dengan dilengkapi kamera pengawas (CCTV) di setiap sel. "Jadi kalau ada petugas yang ngobrol dengan penghuni sel akan ketahuan, dan langsung segera ditegur," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement