REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Achmad Heryawan, meminta wali kota dan wakil wali kota Bandung, Ridwan Kamil dan Oded Muhammad Danial membangun fasilitas publik yang memadai.
Salah satu persoalan yang harus menjadi prioritas adalah masalah kemacetan lalu lintas di Kota Bandung.
Menurut dia, kemacetan menjadi persoalan yang harus segera diatasi karena keberadaan Bandung sebagai kota metropolitan.
"Bandung sebagai kawasan metropolitan terkumuh dan termacet di Indonesia. Ini harus jadi perhatian wali kota baru," ujar dia dalam sambutan pelantikan di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (16/9).
Menurut Heryawan, pelantikan hendaknya menjadi momentum peralihan kepemimpinan Kota Bandung. Dengan pelantikan ini, kata dia, pasangan Ridwan-Oded bukan lagi milik sekelompok orang atau partai politik.
"Mulai hari ini, saudara berdua bukan milik kelompok atau parpol tertentu. Harus jadi negarawan tingkat kota dan milik warga Kota Bandung," ujar dia.
Selain masalah kemacetan, Heryawan juga menyoroti sistem perparkiran jalanan di Kota Bandung. Perparkiran jalanan yang ada sekarang ini, imbuh dia, telah memakan badan jalan. Akibatnya, kemacetan pun tak terhindarkan.
Selain parkir jalanan, bangunan-bangunan komersial juga harus ditertibkan agar tak menganggu lahan pejalan kaki. Banyak trotoar yang berubah fungsi menjadi lahan parkir.
"Pemkot harus tertibkan parkir jalanan, agar tak makan badan jalan dan memacetkan jalan dan tak menganggu pejalan kaki," cetus dia.
Sedangkan di bidang lingkungan hidup (LH) kata Heryawan, Pemkot Bandung memiliki banyak pekerjaan rumah. Ia berharap wali kota baru bisa menghadirkan kembali nuansa Bandung sebagai Kota Kembang. Untuk itu, imbuh dia, ruang publik seperti taman, tempat bermain, ruang terbuka hijau harus diperbanyak.
"Perbanyak RTH hingga 30 persen agar anak-anak kita bisa bermain di tempat yang nyaman. Hadirkan kembali nuansa Bandung sebagai Kota Kembang. Kawasan Bandung utara sebagai wilayah konservasi agar tak dirusak," tutur dia.