Senin 16 Sep 2013 10:44 WIB

Pemkot Kembali Tutup 'Kafe Remaja'

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Didi Purwadi
Tempat Hiburan Malam (ilustrasi)
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Tempat Hiburan Malam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya kembali menutup sejumlah kafe yang diduga menargetkan remaja sebagai pengunjung. Upaya tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya masalah sosial di kalangan anak usia sekolah.

Kepala Satpol PP Surabaya, Irvan Widyanto, mengatakan pihaknya kerap mendapati remaja mabuk di sekitar kafe Jalan Embong Malang. Selain itu, adanya rekomendasi dinas kebudayaan dan pariwisata pada 7 September lalu mengenai pembatalan izin kafe tersebut.

“Karena menyalahi peruntukan dan menerima kunjungan dari remaja,” kata Irvan saat dikonfirmasi pada Senin (16/9).

Dia menyebutkan tempat tersebut adalah Kafe Emma. Tiga lainnya yang ditutup sementara yakni Kafe Milenium, Famili dan Tamsaha. Keempat kafe itu sebenarnya hanya mengantungi izin restoran, namun dalam usahanya menyajikan minuman keras.

Sayangnnya, upaya penutupan sejumalah kafe itu belum berjalan mulus. Saat mendatangi Kafe Emma, Milenium, dan Famili, ketiganya sedang tidak beroperasi. Ada dugaan razia Ahad (15/9) malam itu bocor pada pihak pengelola sehingga mereka tutup lebih awal.

“Namun, kami akan tetap menindak ketiga kafe tersebut dan terus mengawasi semua rekreasi hiburan malam (RHU) yang nakal,” ujarnya.

Irvan berharap penutupan kafe ini dapat melindungi anak di bawa umur dari penyimpangan sosial. Dengan begitu, angka kriminalitas yang melibatkan remaja menurun. Sebelumnya, empat kafe serupa di kawasan Darmo Park juga telah ditutup.

Kepala Dinas Priwisata dan Kebudayaan Surabaya, Wiwiek Widyati, mengatakan penutupan kafe tersebut rata-rata disebabkan karena penyalahgunaan izin. Mereka umumnya hanya memiliki izin restoran, namun di lapangan konsep usahanya justru lebih mirip bar.

“Dan jelas, mereka sebenarnya tidak boleh menerima kunjungan anak di bawah umur, nyatanya tetap dihiraukan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement