REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dalam rapat Pimpinan Nasional Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Ahad (15/9), ICMI berupaya merumuskan gagasan Ekonomi Indonesia Baru.
Ini berkaitan dengan tema yang diangkat dalam Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) Desember mendatang.
Rumusan itu nantinya diharapkan dapat menjadi ikhtiar ICMI dalam membantu peningkatan ekonomi Indonesia di tengah perkembangan politik menuju pemilu 2014, perubahan demografi serta realitas kehidupan ekonomi bangsa yang tengah berlansung.
''Siapapun pemimpin Indonesia nantinya silakan melihat pandangan-pandangan ICMI yang sangat strategis dalam melihat bangsa ini ke depan. ICMI tidak dalam konteks mendukung siapapun, tapi mengeluarkan gagasan yang bisa digunakan oleh siapapun. Tidak hanya ekonomi, tapi juga peradaban Indonesia ke depan tapi tentu titik beratnya pada sistem ekonomi kita,'' jelas Ketua Dewan Pakar ICMI, Hatta Rajasa.
Menurutnya, sudah waktunya Indonesia memulai ekonomi berbasis pengetahuan. Selama ini Indonesia hanya menjual bahan mentah sehingga kita tidak memperoleh nilai tambah (value added) produk dan neraca kerja. Tenaga kerja terampil tidak mendapatkan kesempatan kerja karena bahan mentah langusung diekspor.
Tapi jika bahan mentah kita olah di dalam negeri, ada hilirisasi dan industrialisasi maka ada nilai tambah produk dan inovasi yang muncul. Tenaga kerja terampil pun tertampung. Jika ini berkesinambungan, ujarnya, sumber daya manusia (SDM) lah yang akan dikedepankan menjadi kekuatan utama.
Ekonomi berbasis pengetahuan pilar utamanya ada pada SDM, sains dan teknologi. ICMI sebagai masyarakat intelektual berperan di sana. Sebagian besar tokoh ICMI berperan di kampus dan lembaga riset. ''Mereka memainkan peran yang sangat strategis dalam peningkatan kualitas SDM,'' kata Hatta.
Saat ini Indonesia sudah mulai untuk tidak lagi menjual bahan mentah. Dokumen Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) melahirkan pusat-pusat pertumbuhan baru di setiap koridor. Ini diyakini akan melahirkan masyarakat yang dapat mengembangkan inovasi.