REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Prof Dr Nasaruddin Umar MA mengungkapkan rasa kehilangan bagi bangsa dan umat Islam dengan wafatnya Pimpinan Majelis Rasulullah Habib Munzir Ahad (15/9) sore.
''Kita kehilangan tokoh teladan yang istikomah. Apa yang dikatakannya, itulah yang diamalkan,''ungkap Nasaruddin Umar mengenang figur Pimpinan Majelis Rasulullah Habib Munzir.
Menurut Nasaruddin Umar, almarhum Habib Munzir adalah tokoh agama yang sangat dekat dengan masyarakat. ''Setiap pengajiannya selalu dipadati umat Islam termasuk anak-anak muda. Umat merindukan taushiyahnya,'' ujar Nasaruddin haru.
Dalam setiap ceramahnya, sambung wamenag, almarhum selalu berbica sesuai dengan kondisi yang ada. ''Kritiknya sangat harus dan tidak pernah mengedepankan provokasi keadaan. Kita benar-benar kehilangan tokoh putra bangsa yang baik,'' ujar wamenag menambahkan.
Habib Munzir Almusawa dikabarkan meninggal dunia pada Ahad (15/9) sekitar pukul 15.15. Wafatnya pendiri Majelis Rasulullah ini dikonfirmasi oleh situs majelisrasulullah.org.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal guru kita alhabib munzir almusawa," kutip situs tersebut. Saat ini, jenazah habib Munzir disemayamkan di Komplek Liga Mas Pancoran, Jakarta. Habib Munzir akan dishalatkan di Masjid Raya Al Munawar, Pancoran.
Sejumlah tokoh mendoakan habib berkarisma itu. Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra ustaz Muhammad Arifin Ilham menulis dalam akun facebook-nya kalau habib munzir telah wafat di RSCM Jakarta Pusat.
"Allahumma ya Allah ampunilah seluruh dosa almarhum, maafkan seluruh kesalahan almarhum, terimalah amal ibadah almarhum, terimalah almarhum sebagai hambaMu mulia di sisi-Mu, luaskan lapangkan kuburan almarhum, jadikanlah kuburan almarhum taman diantara taman SyurgaMu, berilah kekuatan iman, kesabaran dan hikmah bagi keluarga almarhum dan kami sebagai sahabat dan murid almarhum...aamiin".