Ahad 15 Sep 2013 16:21 WIB

Terhenti 12 Tahun, Proyek Jalan Lingkar Ungaran Segera Dilanjutkan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nidia Zuraya
  Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Seksi Ungaran-Bawen, di Kab. Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Rekotomo
Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Seksi Ungaran-Bawen, di Kab. Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Setelah sempat terhenti hampir 12 tahun, pembangunan jalan lingkar Ungaran (JLU) bakal dimulai kembali. Pembangunan infrastruktur pemecah kepadatan arus lalulintas sepanjang 2,3 kilometer di ibu kota Kabupaten Semarang ini segera dilanjutkan.

 

Saat ini proses pengerjaan tinggal menunggu hasil pengukuran dan penghitungan tim appraisal untuk ganti rugi lahan milik 12 warga terkena proyek (WTP). Semua lahan WTP ini berada di wilayah lingkungan Kelurahan Beji, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. “Tinggal proses pembebasan lahan saja, sebelum dilanjutkan kembali,” tegas Kepala Bidang Pembangunan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang, Supratmono, Ahad (15/9).

 

Saat ini, jelasnya, masih dilakukan inventarisir dan proses pengukuran tanah seluas sekitar 1 hektare oleh petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN). “Yang punya tanah ada 12 orang dan mereka sudah mempersilahkan bila tanahnya akan digunakan untuk jalan, hanya saja masih menunggu harga tanahnya,” lanjut Supratmono.

 

Bila proses itu sudah selesai, selanjutnya dapat diteruskan penghitungan harga oleh tim appraisal. “Yang penting ada kesepakatan harga maka bisa segera bekerja,” tambahnya.

 

Detail Engineering Design (DED) JLU, lanjutnya, sudah jadi. Sehingga proses pengerjaan praktis hanya tinggal menunggu pembebasan lahan saja. Selain DED, anggaran pembebasan lahan dan pembuatan fisik sudah tersedia dan lahan yang dibutuhkan sepanjang 600-700 meter. Sehingga infrastruktur ini nantinya bisa tembus di jalan nasional Semarang-Bawen, tepatnya di samping karoseri Laksana.

 

Supratmono juga menambahkan, jika pembebasan lahan lancar maka segera dimulai pekerjaan fisik ruang milik jalan (RMJ). Ia pun berharap, tahun ini pekerjaan proyek JLU ini –setidaknya-- sudah dapat menyelesaikan pekerjaan RMJ terlebih dahulu. Dengan begitu, jalur JLU sudah dapat terlihat bentuknya. “Sementara pengerasan badan jalannya bisa dilanjutkan setelah pekerjaan RMJ ini,” tegasnya.

 

Seperti diketahui, pembangunan JLU diharapkan dapat mengurai kemacetan di tengah kota seperti di Pasar Babadan, Lemahabang, dan pintu keluar tol Semarang-Ungaran di depan kantor DPRD.Selain mengurai kemacetan pembangunan JLU sebagai upaya pemerataan pembangunan di wilayah Ungaran Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement