Ahad 15 Sep 2013 14:39 WIB

Situs KPU Kabupaten Sukabumi Diserang Hacker

Hacker (ilustrasi)
Foto: ui.ac.id
Hacker (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Situs resmi Komisi Pemiilihan Umum Kabupaten Sukabumi yakni kpud-sukabumikab.go.id diserang hacker yang menamakan dirinya adalah MDN_newbie sehingga isi situs tersebut saat ini tidak bisa dibuka. "Saya kaget ketika membuka situs resmi milik KPU Kabupaten Sukabumi setelah masuk ke situs tersebut saya kira ada virusnya ternyata setelah dilihat ada surat dari hacker tentang kondisi politik yang menampilkan foto-foto yang menyayat hati tentang kondisi rakyat saat ini," kata wartawan senior di Sukabumi Wawan Aries, Ahad (15/9).

Bahkan hacker dalam situs tersebut menampilkan curhatannya dan foto-foto tentang kesengsaraan rakyat yang memperlihatkan foto anak SD yang tengah menyebrangi sungai untuk pergi ke sekolahnya yang terpaksa harus basah-basahan dan hanya menggunakan seutas kabel baja agar bisa menyebrangi sungai tersebut.

Menurut Wawan, mungkin saja si hacker tersebut ingin menuangkan apa yang ada dihatinya dengan kondisi politik dan politikus bangsa ini khususnya Kabupaten Sukabumi seperti yang tertuang dalam isi surat yang dibuat si hacker. Bahkan, si hacker juga membubuhi situs resmi ini dengan lagu Iwan Fals dengan judul Surat Buat Wakil Rakyat.

Lebih lanjut, apa yang dilakukan oleh hacker ini karena tidak berdayanya rakyat untuk menyampaikan isi hatinya, sehingga dengan cara seperti ini mungkin suaranya dan harapannya bisa di dengar oleh wakil rakyat. Namun, belum tahu apakah para anggota DPRD dan komisioner sudah mengetahui atau belum tentang diretasnya situs resmi KPU Kabupaten Sukabumi tersebut.

"Ini bisa dijadikan contoh, bagaimana pun juga rakyat sudah 'melek' tentang dunia perpolitikan di negara ini khususnya untuk di Kabupaten Sukabumi dan si hacker masih bijak dalam meretas situs resmi tersebut," tambahnya.

Sementara, Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Dede Haryadi membenarkan situs resminya telah diretas oleh hacker dan akan segera diperbaiki oleh ahli IT yang bekerja untuk KPU setempat. "Mungkin si hacker ingin curhat saja, tetapi kami tidak ingin memperpanjang kasus ini," kata Dede.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement