REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyiapkan pengacara untuk membantu menyelamatkan Wilfrida Soik, pekerja rumah tangga asal Belu, NTT, yang terancam hukuman mati, setelah pada Sabtu (14/9), Prabowo menjenguknya di penjara Kota Bharu, Kelantan, Malaysia.
"Pak Prabowo di dalam (tahanan) bersama para 'lawyer' bertemu Wilfrida selama dua jam. Kami yang lain dari Indonesia tidak boleh masuk," kata Sudaryono, seketaris pribadi Prabowo yang juga merupakan Wasekjen Partai Gerindra dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad (15/9).
Saat menjenguk, Prabowo didampingi oleh pakar hukum terkemuka di Malaysia, Tan Sri Mohammad Shafee Abudullah, dan Ms Tanya, lawyer wanita yang juga Asiten Tan Sri. Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam di dalam tahanan tersebut, Prabowo bersama para 'lawyer' melakukan investigasi dan koordinasi, guna melakukan pembinaan terhadap Wilfrida. Wilfrida terancam hukuman mati karena dituduh membunuh majikan perempuannya, Yeap Seok Pen di Malaysia.
Sudaryono menjelaskan, Prabowo telah menunjuk Ms Tanya, lawyer wanita dari Malaysia untuk mendampingi Wilfrida selama menjalani sidang. "Pak Prabowo juga akan melobi pemerintah Malaysia, agar gadis masih ABG tersebut bisa diselamatkan dari jerat hukuman mati," katanya.
Dalam pertemuan sebelumnya antara Prabowo dengan sahabatnya Tan Sri Mohammad Shafee, Tan Sri berjanji akan menyelidiki secara tuntas kasus Wlfrida, dan Tan Sri yakin masih ada waktu untuk bisa menyelamatkan Wilfrida.
Kasus Wilfrida yang dituduh membunuh majikannya ini, memang sudah berjalan lama, namun sejauh ini tidak ada pembelaan atau kuasa hukum untuk Wilfrida. Bahkan, menurut Tan Sri, hingga saat ini belum ada dari pihak kedutaan Indonesia yang menengok Wilfrida.
Seperti diketahui, begitu mendapat masukan dari teman-temannya, dan keluhan dari warga NTT, Prabowo hari Jumat (13/9) sore terbang ke Malaysia untuk bisa menyelamatkan TKW asal Belu NTT, Wilfrida. Wilfrida yang dituduh membunuh majikannya ini, adalah korban dari perdagangan anak di bawah umur yang kemudian dipekerjakan di Malaysia.